Israel Evakuasi 800 Anggota Organisasi Kemanusiaan Ke Yordania
Israel menyelamatkan sekitar 800 anggota organisasi kemanusiaan 'White Helmets' dari Suriah, Sabtu (21/7/2018) malam.
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, DARAA - Israel menyelamatkan sekitar 800 anggota organisasi kemanusiaan 'White Helmets' dari Suriah, Sabtu (21/7/2018) malam.
Aksi penyelamatan tersebut memungkinkan ratusan orang menyeberangi perbatasan Suriah-Israel masuk ke Yordania.
Baca: Anggota Komisi III Apresiasi Tindakan KPK Bongkar Praktik Suap di Lapas Sukamiskin
Dilansir dari laman Haaretz, Minggu (22/7/2018), operasi penyelamatan telah dikonfirmasi tentara Israel dan Kementerian Luar Negeri Yordania.
"Mengikuti arahan Pemerintah Israel dan atas permintaan Amerika Serikat serta negara-negara Eropa, IDF baru saja menyelesaikan upaya kemanusiaan untuk menyelamatkan anggota organisasi sipil Suriah dan keluarga mereka," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Baca: Penumpang Truk Rekam Pengendara Moge Hantam Spion dan Diduga Akibatkan Wanita Jatuh ke Sawah
Sabtu (21/7/20180 kemarin, pasukan keamanan Israel menutup jalan di Dataran Tinggi Golan yang mereka kuasai di perbatasan Suriah, menjelang operasi pengevakuasian.
"Warga sipil dievakuasi dari zona perang di Suriah Selatan karena ancaman langsung terhadap kehidupan mereka, pemindahan orang-orang Suriah yang terlantar melalui Israel adalah tindakan kemanusiaan yang luar biasa," lanjut keterangan dalam pernyataan itu.
"Warga sipil itu kemudian dipindahkan ke negara tetangga, Israel terus mempertahankan kebijakan non-intervensi mengenai konflik Suriah dan terus menuding rezim Suriah saat ini bertanggungjawab atas semua peristiwa yang terjadi di negara itu," tambah pernyataan tersebut.
Baca: Agnez Mo Pakai Sepatu yang sedang Tren, Banyak Penggemarnya Terkejut dengan Harganya
Seorang Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Mohammed al Kayed mengkonfirmasi pada hari ini, bahwa Yordania telah 'mengizinkan PBB' untuk mengatur masuk dan lewatnya 800 pekerja pertahanan sipil Suriah yang hidupnya sedang berada dalam bahaya.
Negara kerajaan tersebut juga menyetujui permintaan Inggris, Jerman, dan Kanada untuk memberi para pekerja White Helmets suaka sementara, sebelum bermukim di negara Barat dengan alasan kemanusiaan.
Sebelumnya, ratusan ribu warga Suriah melarikan diri ke perbatasan Israel dan Yordania baru-baru ini, setelah pasukan yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al Assad memulai kampanye untuk merebut kembali provinsi Daraa di Suriah Selatan.
Dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Assad telah merebut kembali wilayah di sekitar ibukota Suriah, Damaskus dan mendorong pemberontak mundur ke ara Utara menuju Idlib.
Assad juga menargetkan Suriah Selatan, ia ingin mendapatkan kembali kendali atas perbatasan Suriah dengan Yordania dan Israel.
Baca: Theo Sambuaga: Ketum Golkar Ajak Kader Terjun di Tengah Masyarakat
Mengingat bahwa para pasukan pemberontak di wilayah itu tidak diberi dukungan logistik, menduduki zona mereka dianggap relatif lebih mudah bagi rezim Assad.
Menurut PBB dan organisasi Hak Asasi Manusia (HAM), sebanyak 270 ribu orang telah meninggalkan rumah mereka di Suriah Selatan selama berlangsungnya serangan rezim terakhir.