Media Cina mengolok-olok kebijakan tarif impor Trump: 'Hanya orang bodoh yang membangun tembok'
Media Cina menjadikan Presiden Donald Trump sebagai bulan-bulanan olok-olok atas kebijakannya memberlakukan tarif bea masuk 25% pada barang-barang
Media Cina menjadikan Presiden Donald Trump sebagai bulan-bulanan olok-olok atas kebijakannya memberlakukan tarif bea masuk 25% pada barang-barang dari Cina.
Salah satu media Cina menyindir Presiden AS itu dengan menulis, "orang bijak membangun jembatan tetapi orang bodoh membangun tembok".
Trump mengumumkan pemberlakukan bea masuk itu Jumat lalu dengan alasan Cina melakukan pencurian hak cipta intelektual.
Tarif bea masuk itu akan mencapai nilai $50miliar (lebih dari Rp700 triliun).
- Trump menolak kesepakatan bersama KTT G7 dan menuduh Trudeau 'tidak jujur'
- Presiden Trump umumkan tarif atas produk Cina senilai Rp826 triliun
- Uni Eropa dan Kanada bersiap lancarkan perang dagang dengan AS
Cina langsung mengambil tindakan balasan dan mengatakan akan memberlakukan tarif bea masuk tambahan sebesar 25% pada 659 barang dari AS yang juga akan mencapai nilai yang sama, $50 miliar.
Pasar saham jatuh setelah pengumuman yang memicu kekhawatiran terjadinya perang dagang itu.

Sebelumnya, AS telah memperingatkan bahwa mereka akan memberlakukan tarif lebih tinggi lagi apabila Cina melakukan langkah balasan.
'Orang bodoh membangun tembok'
Trump mengatakan pengenaan pajak masuk baru itu "penting untuk mencegah transfer lebih jauh teknologi dan kekayaan intelektual Amerika secara tidak adil ke Cina, yang (dimaksudkan untuk) akan melindungi lapangan kerja di Amerika."
Berbagai produk Cina yang dihantam kebijakan ini berkisar dari mulai ban pesawat ke turbin hingga mesin cuci piring komersial.
Media Cina, yang dikontrol ketat pemerintah, seakan melancarkan serangan bersama terhadap langkah-langkah baru AS itu.
"Mengikuti jalan perluasan dan keterbukaan adalah tanggapan terbaik Cina terhadap sengketa perdagangan dengan AS. Dan juga merupakan tanggung jawab terhadap dunia yang harus diemban negara-negara besar," kata sebuah editorial di kantor berita Xinhua.
"Orang bijak membangun jembatan, orang bodoh membangun tembok," tulisnya.
Tanggapan media sosial di Cina
Pengguna media sosial dengan cepat mencuitkan komentar ringan, banyak di antaranya mengacu ke Tembok Besar Cina.
Sementara itu, surat kabar resmi Partai Komunis, People's Daily, mengecam apa yang disebutnya sebagai "obsesi pemerintah AS untuk memainkan peran tercela sebagai pengganggu ekonomi global".