Keinginan Hillary Clinton Gantikan Zuckerberg di Facebook
Hillary menganggap perusahaan jejaring sosial terbesar itu merupakan outlet media terkuat di dunia.
TRIBUNNEWS.COM - CEO Facebook Mark Zuckerberg harus waspada, karena Hillary Clinton tampaknya mengincar posisi bos perusahaan tersebut.
Hillary menganggap perusahaan jejaring sosial terbesar itu merupakan outlet media terkuat di dunia.
Dilansir dari laman Russia Today, Minggu (27/5/2018), Hillary sempat menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara di Harvard University saat dianugerahi Medali Radcliffe pada Jumat lalu.
Jaksa Agung Massachusetts Maura Healey bertanya kepada Hillary, 'jika ia bisa menjadi CEO perusahaan manapun, perusahaan apa yang akan ia pilih?'
"Facebook, maksud saya, saya hanya ingin menambahkan bahwa ini merupakan platform berita terbesar di dunia," kata Hillary cepat.
"Kebanyakan orang di negara kami mendapatkan berita mereka, (terlepas itu berita) benar atau tidak, ya melalui Facebook," tambah Hillary.
Mantan rival Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat itu menjelaskan, sekarang Facebook sedang mencoba untuk mengambil beberapa konsekuensi tak terduga dari model bisnis mereka.
"Dan saya berharap mereka bisa melakukannya dengan benar, karena itu sangat penting bagi demokrasi (negara) kami, karena orang-orang harus mendapatkan informasi yang akurat dalam membuat keputusan," ujarnya.
Pernyataannya itu kemungkinan mengacu pada klaim terkait hilangnya suara pendukungnya dalam pertarungan politiknya dengan Trump.
Facebook dianggap berkontribusi pada kekalahannya dalam Pemilu 2016, melalui 'berita palsu' dan iklan.
Hillary terpilih mendapatkan Medali Radcliffe karena prestasinya di ranah publik sebagai sosok terdepan dalam bidang Hak Asasi Manusia (HAM), Legislator dan Advokat untuk kepemimpinan global Amerika," kata Radcliffe Institute Dean Elizabeth Cohen.