Senin, 6 Oktober 2025

Hanya Rusia yang Bisa Selamatkan Ukraina

"Orang-orang Chechnya menyediakan tempat tinggal, makanan, pakaian, dan alas kaki untuk wanita, anak-anak dan para orang tua yang tak terhitung..."

Penulis: Fitri Wulandari
IST
1518217Ramzan-Kadyrov780x390 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, CHECHNYA - Sesaat setelah menghadapi sanksi baru yang dijatuhkan Kiev, Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menyatakan bahwa hal itu tidak akan mengubah sikap persaudaraan pihaknya terhadap orang-orang Ukraina.

Menurutnya, masyarakat Ukraina selalu meminta pertolongan dari orang-orang Chechnya dan Rusia di masa-masa sulit mereka.

Baca: Tanggapan Denny Siregar tentang Rumah DP 0 Persen: Sabar, Masih Belum Jadi

"Presiden Ukraina Petro Poroshenko menampar saya dengan sanksi itu, sementara nenek moyang kami menyelamatkan ribuan orang Ukraina yang dipaksa ke Kaukasus Utara karena kelaparan dan menyebabkan kematian," tulis Kadyrov pada Telegram, Jumat lalu.

"Orang-orang Chechnya menyediakan tempat tinggal, makanan, pakaian, dan alas kaki untuk wanita, anak-anak dan para orang tua yang tak terhitung jumlahnya," tambah Kadyrov.

"Tidak ada satupun pengungsi yang tersisa tanpa tempat tinggal ataupun menghadapi kelaparan, dan keturunan mereka (Ukraina) tinggal di Chechnya hingga hari ini, ini bukan klaim tapi ini adalah pengingat untuk Poroshenko bahwa hanya orang-orang dari Federasi Rusia yang akan membantu Ukraina saat bencana melanda, bukan orang-orang Amerika dan satelit mereka," tulis Pemimpin Chechnya itu.

Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (27/5/2018), Kadyrov juga mengatakan bahwa dirinya akan selalu memperlakukan orang Ukraina sebagai saudara dan saudari yang tetap memiliki kedekatan dan rasa kasih sayang terhadap Rusia, terlepas dari masalah yang muncul dalam beberapa tahun terakhir.

Komentar tersebut muncul setelah Ukraina memberlakukan sanksi terhadap 1.750 warga Rusia, termasuk Ramzan Kadyrov, pada Kamis lalu.

Pada akhir 2017, nama Kadyrov dimasukkan dalam daftar sanksi Amerika Serikat (AS) atas dugaan keterlibatan dalam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Pemimpin Chechnya itu mengatakan pada saat itu, bahwa situasinya tersebut membuatnya bangga.

Ia bahkan menyarankan agar AS mencari pelaku kejahatan HAM yang sebenarnya, di rumah mereka sendiri 'di Gedung Putih dan Pentagon'.

Kadyrov bersikeras bahwa ia dijatuhi sanksi bukan karena tuduhan pelanggaran HAM, namun lebih karena perjuangannya melawan teroris yang ia lakukan tanpa henti dan selama seumur hidupnya.

Ia juga menyampaikan leluconnya dan catatannya bahwa Washington tidak memiliki alasan untuk khawatir, karena dirinya hingga saat ini belum menerima perintah untuk menginjakkan kaki di tanah AS.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved