Selasa, 7 Oktober 2025

PM Hongaria: Kami Akan Membela Keluarga Tradisional, Menghentikan Penurunan Demografi

Perdana Menteri Hongaria mengatakan pada hari Jumat (25/5/2018), ia menyalahkan demokrasi liberal yang merongrong keluarga tradisional.

Editor: Johnson Simanjuntak
www.thestar.com
Perdana Menteri Hongaria, Orban 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, BUDAPEST - Pemerintah Hongaria akan meluncurkan langkah-langkah untuk menghentikan dan kemudian membalikkan penurunan demografi pada tahun 2030.

Perdana Menteri Hongaria mengatakan pada hari Jumat (25/5/2018), ia menyalahkan demokrasi liberal yang merongrong keluarga tradisional.

Orban mengatakan pertanyaan kuncinya adalah apakah negara Hongaria itu diawetkan secara biologis dan apa yang harus dilakukan pemerintah untuk menghentikan penurunan demografi.

Dia mengatakan pemerintah akan meluncurkan rencana aksi kebijakan keluarga yang serius, namun tidak merincinya.

Dilansir dari www.thestar.com, Orban mengatakan demokrasi liberal gagal menghentikan imigrasi, melindungi budaya kristen atau memperkuat keluarga tradisional dari satu laki-laik dan satu perempuan.

"Ada banyak jenis keluarga, banyak cara hidup dan itu (demokrasi liberal) mengatakan tidak boleh membedakan antara ini...itu ingin memastikan perlakuan yang sama dalam hukun, dan ini adalah alasannya, mengapa kami mengalami penurunan demograsi sekarang," kata Orban kepada radio negara.

Data statistik menunjukkan bahwa populasi Hongaria telah menurun selama beberapa dekade. Sejak Orban terpilih pada tahun 2010, itu telah menurun lebih lanjut menjadi 9,771 juta pada Januari 2018 dari 10,014 juta pada tahun 2010.

Dia mengatakan periode sampai 2030 di Hongaria dan Eropa harus didefinisikan oleh konsep demokrasi Kristen modern sebagai gantinya.

"Demokrasi Kristen melindungi kita dari migrasi, membela perbatasan, mendukung model keluarga tradisional dari satu pria, satu wanita, menganggap perlindungan budaya Kristen kita sebagai hal yang wajar," katanya.

Orban, mengambil alih kekuasaan pada tahun 2010 dan terus meningkatkan kontrolnya atas media, menempatkan sekutu yang bertanggung jawab atas institusi yang dulu independen.

Kebijaknnya telah membuatnya bertentangan dengan Uni Eropa, tetapi ia terpilih kembali untuk masa jabatan yang ketiga pada bulan lalu.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved