Paus Fransiskus Serukan Perdamaian Setelah Demonstran Tanpa Senjata Terbunuh
Rekonsiliasi untuk Tanah Suci, untuk mereka yang terluka pada konflik yang sedang berlangsung
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, Vatikan - Pada hari Minggu (1/4/2018) Paus Fransiskus menyerukan perdamaian di Tanah Suci dua hari setelah 15 warga Palestina terbunuh di perbatasan Gaza dengan Israel. Ia mengatakan konflik disana tidak mengindahkan pihak yang tak berdaya.
Dilansir dari Reuters, dia mengimbau dalam pesan Paskahnya untuk mengakhiri "pembantaian di Suriah, dan menyerukan bantuan kemanusiaan untuk diizinkan masuk.
"Rekonsiliasi untuk Tanah Suci, untuk mereka yang terluka pada konflik yang sedang berlangsung yang tidak mengindahkan orang-orang tak berdaya," kata Paus Fransiskus.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Moghereni, serta para pemimpin lainnya menyerukan penyelidikan independen terhadap pertumpahan darah tersebut.
Namun Menteri Pertahanan Israel menolak panggilan penyelidikan, atas pembunuhan yang dilakukan militer mereka selama demonstrasi Palestina di perbatasan Gaza-Israel yang membunuh 15 orang dan melukai lebih dari 700 demonstran.
Mengutip dari Associated Press, Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman mengatakan pasukannya bertindak dengan tepat dan hanya menembak demonstran Palestina yang menjadi ancaman.
"Mereka melakukan apa yang harus dilakukan, saya pikir pasukan kami layak mendapat pujian, dan tidak ada pertanyaan apa pun," kata Lieberman kepada Radio Tentara Israel
Pawai Jumat merupakan bagian dari kampanye protes selama enam minggu terhadap blokade wilayah yang telah berumur satu dekade. Dalam konfrontasi itu, banyak orang berkumpul didekat pagar, membakar ban, dan melempari batu.
Tentara Israel membalas dengan serangan peluru panas dan pelet baja berlapis karet, sementara drone digunakan untuk menjatuhkan gas air mata dari udara.