Rusia Berang Atas Langkah Negara-negara Barat Usir Semua Diplomatnya
Bahkan, Kementerian Luar Negeri mengancam akan mengambil tindakan balasan terhadap sikap negara-negara Barat
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia memprotes keras langkah negara-negara Barat mengusir staf diplomat Rusia dari negara mereka masing-masing.
Bahkan, Kementerian Luar Negeri mengancam akan mengambil tindakan balasan terhadap sikap negara-negara Barat mengusir para diplomatnya.
Demikian pertanyaan Kementerian Luar Negeri Rusia yang dirilis, Senin (26/3/2018).
Melalui situs web resmi Kementerian Luar Negeri, pemerintah Rusia menilai tindakan negara-negara Barat tersebut tidak bermanfaat dalam penyelidikian dan pencarian tersangka kasus 'peracunan' mantan agen intelijen Rusia Sergei Skripal.
Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, negara-negara tersebut tidak menyelidiki kasus tersebut dan hanya mendengarkan pendapat Inggris mengenai kasus tersebut.
Sebelumnya Rusia telah bersikap membalas langkah Inggris. Rusia memutuskan untuk mengusir 23 diplomat Inggris dari Moskow.
Keputusna ini sebagai langkah balasan atas tindakan pengusiran terhadap 23 diplomat Rusia dari London.
Keputusan itu mengemuka setelah Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar Inggris, Laurie Bristow, pada Sabtu (17/3/2018), untuk memberitahu langkah yang ditempuh pemerintah Rusia.
Menyusul pertemuan tersebut, Bristow mengatakan Inggris tidak bertikai dengan rakyat Rusia dan akan "selalu melakukan yang perlu dilakoni untuk membela diri kami".
Sebagaimana diketahui, per Senin (26/3/2018), sudah 14 negara anggota Uni Eropa mengusir diplomat Rusia sebagai sikap atas kasus pembunuhan gelap mantan agen intelijen Rusia yang dilakukan Rusia di Inggris.
Demikian Ketua Dewan Eropa Donald Tusk menyampaikan kepada media, Senin (26/3/2018) di Varna Bulgaria.
Pada hari yang sama, Tusk tiba di Varna untuk menghadiri Pertemuan Puncak Uni Eropa-Turki.
Di Bandara Varna, ia mengatakan kepada media bahwa Dewan Eropa telah mengecam keras peristiwa peracunan mantan agen Rusia tersebut pada tanggal 22 Maret lalu.
Berkenaan dengan hal tersebut, Dewan Eropa memutuskan untuk memberikan tanggapan yang sama terhadap Rusia.
Dan kini, telah terdapat 14 negara anggota Uni Eropa yang memutuskan untuk melakukan pengusiran terhadap diplomat Rusia.