Kamis, 2 Oktober 2025

Benarkah Rusia memiliki persenjataan nuklir 'tak tertandingi' yang gampang untuk menyerang AS?

Untuk menunjukkan bahwa Rusia memiliki senjata nuklir baru yang disebutnya 'digjaya', Presiden Vladimir Putin memutar video yang menunjukan

Rusia telah mengembangkan jajaran senjata nuklir baru yang tak tertandingi, kata Presiden Vladimir Putin dalam pidato tahunan yang memapar kebijakannya menjelang pemilihan presiden 17 hari sesudahnya.

Senjata baru yang disebutkannya antara lain rudal jelajah yang katanya bisa 'mencapai titik manapun di dunia.'

Dalam ucapan yang diarahkannya kepada negara-negara Barat, ia mengatakan: "Mereka perlu memperhitungkan realitas baru ini, dan memahami bahawa ... (ini) ... bukan sesumbar."

Dalam pidato kenegaraan tahunan itu, Putin menggunakan presentasi video untuk memamerkan pengembangan dua sistem baru peluncuran nuklir yang menurutnya bisa mengakali deteksi. Satu tayangan video grafis tampak menunjukkan rudal menghujani negara bagian Florida, AS.

Graphic from Putin's speech, in which missiles appear to be dropping on US state of Florida, on 1 March 2018
Reuters
Video yang menunjukkan hujan rudal ke negara bagian Florida, AS.

Salah satu sistem yang dipaparkan Putin adalah "rudal jelajah terbang rendah, sulit diketahui ... dengan jarak jangkau yang hampir tak terbatas dan jalur penerbangan yang tidak dapat diprediksi, yang dapat memotong jalur pencegatan dan digjaya tak tertandingi di hadapan semua sistem pertahanan rudal dan pertahanan udara yang ada sekarang maupun yang akan datang."

Graphic of weaponry presented by Vladimir Putin during his annual address on 1 March 2018
Reuters
Putin menggunakan gambar dan video grafis untuk menunjukkan sistem persenjataan baru Rusia.

Satu lagi adalah rudal jarak jauh yang diluncurkan dari kapal selam yang mampu membawa hulu ledak nuklir.

Russian President Vladimir Putin addresses the Federal Assembly at Moscow's Manezh exhibition centre on 1 March 2018
AFP
Ini pidato Putin terakhir menjelang pemilihan presiden.

Dalam pidato dua jam di hadapan kedua majelis parlemen, dia mengatakan bahwa sistem baru senjata tersebut merupakan jawaban Rusia terhadap pengembangan sistem pertahanan rudal AS.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa "Tentu saja sangat disayangkan menyaksikan animasi video yang menggambarkan serangan nuklir ke Amerika Serikat" - dan menyebut bahwa ini bukan "perilaku pemain internasional yang bertanggung jawab".


Seberapa kredibel pengakuan nuklir Putin?

Analisis Jonathan Marcus, wartawan BBC

Presiden Putin sangat menekankan Rusia yang kuat yang memodernisasi persenjataan nuklirnya, jelas merupakan tanggapan atas pernyataan serupa oleh sejawatnya di Amerika sana, Donald Trump, dalam beberapa bulan terakhir ini.

Dalam pidatonya, Putin menyoroti pengembangan dua sistem baru peluncuran nuklir, yang, katanya, dapat menyusup dan menghindari pertahanan rudal anti-balistik AS.

Itu karena pada dasarnya kedua sistem persenjataan baru itu bukan rudal balistik yang ditembakkan dari atmosfer dalam lintasan yang tinggi.

Salah satunya, praktis merupakan sebuah torpedo berjangkauan sangat jauh yang berhulu ledak nuklir. Sistem ini dikabarkan sudah mulai dikembangkan sejak zaman Soviet namun baru sekarang dilihat oleh analis AS sebagai ancaman yang kredibel.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved