Senin, 6 Oktober 2025

5 Museum Ini Didedikasikan untuk Kucing

Kucing memang binatang menggemaskan. Banyak orang yang menjadikannya sebagai peliharaan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kucing memang binatang menggemaskan.

Banyak orang yang menjadikannya sebagai peliharaan.

Bahkan ada beberapa orang yang saking cintanya membuat museum yang didedikasikan untuk mamalia berkaki empat ini.

Seperti lima museum yang dirangkum TribunTravel.com dari laman Mental Floss berikut ini.

1. The Cat Museum (Muzium Kucing Kuching) - Kuching, Malaysia

Orang-orang di Kuching, Malaysia, sangat menggemari kucing.

Bahkan nama kota ini sendiri berarti "kucing" dalam bahasa Melayu.

Kota Kuching dipenuhi dengan patung-patung kucing besar, bahkan stasiun radio lokal disebut "Cats FM".

Sementara itu, para pengunjung di Festival Film dan Penghargaan Film ASEAN 2017, yang diadakan di Kuching, membantu mencetak rekor Guinness dalam menggelar pertemuan orang-orang berpakaian kucing terbesar di dunia.

Mungkin tidak mengherankan bila Kuching juga menjadi rumah bagi museum kucing yang mengesankan.

Terletak di Balai Kota Kota Kuching, museum ini berisi empat galeri yang penuh dengan ribuan karya seni yang berkaitan dengan kucing, peninggalan kucing, foto, dan obyek lainnya (termasuk kucing mumi Mesir).

Museum ini melacak sejarah kucing dan meneliti penggambaran budaya kucing yang berbeda dari seluruh dunia.

2. Museum Cat - Šiauliai, Lithuania

Šiauliai, kota terbesar keempat di Lithuania, memiliki museum kucing tersendiri.

Seorang pecinta hewan lokal bernama Vanda Kavaliauskien mendirikan museum kucing tahun 1990 setelah jumlah koleksi memorabilia bertema kucingnya semakin banyak besar untuk disimpan dalam aparetemennya.

Pengunjung dapat melihat ribuan artefak - termasuk foto, karya seni, dan patung kucing mini dari seluruh dunia - atau berinteraksi dengan kucing hidup yang berjalan-jalan di sekitar tempat itu.

Ada juga kebun binatang mini dengan binatang eksotis jika ingin mencari hal di luar tema kucing.

3. Kattenkabinet - Amsterdam, Belanda

Bertempat di sebuah rumah dari abad ke-15 yang dipugar di kanal Herengracht Amsterdam, museum seni KattenKabinet (Cat Cabinet) meneliti peran kucing dalam seni dan budaya.

Pendiri museum sekaligus pemilik rumah Bob Meijer meluncurkannya tahun 1990 untuk menghormati kucingnya yang telah tiada yang dia beri nama John Pierpont Morgan.

Selain bagian yang dikhususkan untuk John Pierpont Morgan, koleksi Katten Kabinet mencakup karya asli seperti Picasso, Toulouse-Lautrec, dan Rembrandt.

Yang kesemuanya menggambarkan kucing dan dijaga oleh sekelompok hewan peliharaan di rumah.

4. Serphukov Museum of History and Art - Serphukov, Rusia

Museum Sejarah dan Seni Serpukhov adalah rumah bagi koleksi lukisan Eropa dan Rusia yang berharga dan berbagai jenis perabotan rumah.

Sebagian besar benda ini berasal dari koleksi A Maraeva, seorang pedagang yang sukses, dan museum itu sendiri terletak di bekas rumahnya.

Selain menawarkan rasa sejarah setempat, staf Museum Serpukhov telah dikenal melakukan lelucon praktis sesekali.

Pada 2016, mereka memutuskan untuk mengelabui media lokal dengan menulis surat lamaran kerja palsu dari seekor kucing oranye yang dijuluki Maray (untuk Maraeva) yang tergantung di sekitar mansion tersebut untuk menyambut pengunjung.

Ditandatangani dengan cetakan cakar tertulis, catatan tersebut berbunyi: "Karena saya adalah keluarga langsung Maraeva, saya meminta kamu untuk memberi saya pekerjaan di museummu. Maray the Cat."

Museum tersebut mengirimkan surat ke media Rusia, bersamaan dengan siaran pers yang mengumumkan mereka telah mengajukan tawaran tersebut kepadanya.

Pihak museum akhirnya menjawab pertanyaan tentang Maray.

Mereka memutuskan untuk benar-benar melakukan lelucon itu dan mempekerjakan seekor kucing sebagai penjaga pintu berbulu.

Dia sekarang bekerja dengan normal mulai dari jam 9 pagi hingga 5 sore, dengan tempat tersendiri di museum, dan diberi kompensasi makanan dan tempat berlindung.

5. Maneki Neko Museum - Cincinnati, Ohio, AS

Penggemar budaya dan kucing Asia dapat mengunjungi Maneki Neko, atau Lucky Cat Museum, di Cincinnati.

Bertempat di ruang seni kecil, ada lebih dari 1000 model maneki neko Jepang.

Yakni, "kucing pemberi isyarat" dengan cakar yang terangkat yang sering terlihat di restoran Asia sebagai simbol keberuntungan dan kemakmuran.

Pemilik museum, Micha Robertson, mulai mengumpulkan maneki neko dari segala bentuk, ukuran, dan desain lebih dari satu dekade yang lalu.

Akhirnya, dia mengumpulkan begitu banyak sehingga memutuskan untuk membuka sebuah museum kecil yang didedikasikan untuk menemukan koleksinya.

"Bagi saya, ini hanyalah mengambil ide dasar - bukan hanya kucing, tapi kucing dengan cakar yang terangkat - dan itu menafsirkan begitu banyak cara," kata Micha kepada stasiun radio lokal WVXU pada 2015.

"Masing-masing sangat berbeda dari yang lain, bahkan penampilan dasar yang sama pun bisa terlihat berbeda."

"Saya suka melihat bagaimana banyak cara berbeda yang bisa ditafsirkan. Yang lebih aneh lagi, saya semakin mencintai koleksi saya."

Micha memang tidak sendirian saat membahas kegemaran tentang maneki neko.

Dua penghormatan serupa kepada maneki neko ada di Jepang, termasuk Museum Seni Maneki Neko di Okayama dan Museum Maneki Neko di Seto.
 

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved