Selasa, 7 Oktober 2025

Amerika Serikat Potong Dana Bantuan Untuk Palestina Sebesar Rp 870 Miliar

Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi memotong dana bantuan untuk Palestina sampai lebih dari setengah jumlah awal yang diberikan.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Adi Suhendi
WONKETTE.COM
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi memotong dana bantuan untuk Palestina sampai lebih dari setengah jumlah awal yang diberikan.

Selasa (16/1/2018), Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa AS akan membekukan dana sebesar 65 juta dolar AS (Rp 870 miliar), setengah dari jumlah dana yang digelontorkan negara itu untuk disumbangkan ke Palestina.

Baca: Kapal Korea Utara Terdampar di Jepang, Petugas Temukan 8 Jenazah

Meski demikian, AS akan tetap menyediakan dana sebesar 60 juta dolar AS (Rp 800 miliar) untuk diberikan pada Agensi Pekerjaan dan Pemulihan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Departemen Luar Negeri AS beralasan bahwa pihaknya masih butuh mengevaluasi kinerja UNRWA sebagai badan PBB yang menangani Palestina.

Baca: Gubernur Hawaii Minta Maaf Atas Kesalahan Peringatan Darurat Ancaman Rudal Korea Utara

"Keputusan ini tidak dimaksudkan untuk menghukum pihak lain. Inilah saatnya negara-negara maju lain mengambil peran untuk memajukan keamanan dan stabilitas Timur Tengah," demikian pernyataan juru bicara Deplu AS, Heather Nauert.

Pemotongan dana bantuan oleh AS ini menuai kritik dari berbagai pihak, terutama dari pihak PBB dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaku bahwa dirinya masih belum mengetahui soal adanya rencana pemotongan dana bantuan dari AS.

Baca: Tergelincir ke Pinggir Tebing, Pesawat Turki Ini Nyaris Tercebur ke Laut

Namun, hal tersebut dikatakan Guterres "mengkhawatirkan" karena berpengaruh besar terhadap stabilitas di Timur Tengah.

Komisaris Jenderal UNRWA Pierre Krähenbühl mengatakan, pemotongan kontribusi dana dari AS dapat "mengancam perkembangan sumber daya manusia di Timur Tengah".

Sedangkan, dari pihak Palestina, seorang pejabat PLO, Wasel Abu Youssef, mengkritik keputusan tersebut sebagai upaya AS untuk mengabaikan hak-hak warga Palestina.

Youssef menilai, pemotongan dana tersebut ada kaitannya dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved