Security Sagrada Familia Barcelona Spanyol Diskriminasikan Warga Asia
Dua petugas security (satpam) Sagrada Familia Barcelona Spanyol melakukan diskriminasi terhadap dua orang Asia, Jumat (22/9/2017).
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Spanyol
TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA - Dua petugas security (satpam) Sagrada Familia Barcelona Spanyol melakukan diskriminasi terhadap dua orang Asia (Jepang dan Indonesia), Jumat (22/9/2017) sekitar pukul 20.00 waktu Spanyol.
"Kita khusus ke Sagrada Familia ini untuk ikut misa harian jam 20.15 dan semua ada buktinya tertulis jelas di tempel pula pada pintu masuk Sagrada Familia bagi yang mau mengikuti misa gereja tersebut," kata Miko Takahashi yang datang bersama temannya warga Indonesia, kepada Tribunnews.com.
Menurutnya, seorang satpam hanya mengatakan turis tidak boleh masuk ke misa tersebut.
"Tidak ada penjelasan apapun turis atau bukan pada papan pengumuman yang tidak boleh mengikuti misa tersebut. Lagi pula saya sudah melihat seharian Sagrada Familia hari Kamis (21/9/2017) sebelumnya, buat apa lihat lagi dan sudah malam dan memang saya cuma mau ikut misa saja karena saya Katolik, sebelum pulang ke Jepang Sabtu pagi ingin berdoa Jumat malam ini," kata dia.
Baca: Kera dan Ular Turun Gunung Sejak Tiga Hari Lalu, Mungkinkah Gunung Agung akan Meletus?
Hal tersebut menurutnya telah dijelaskan semua kepada satpam tersebut, namun tak juga diterimanya.
Satu satpam lagi kemudian memberikan jawaban bahwa Jumat kemarin malam ada perayaan misa khusus sehingga turis tak boleh masuk.
Padahal Tribunnews.com melihat sendiri warga Spanyol masuk dengan mudah ke dalam gereja untuk mengikuti misa.
Sedangkan Takahashi dan temannya dari Indonesia yang memang beragama Katolik khusus Jumat malam ke Sagrada Familia hanya untuk ikut misa saja ditolak hanya dengan alasan "turis".
"Padahal kita sudah berpakaian rapi untuk ikut misa, masih dianggap turis dan ditolak masuk. Ini benar-benar diskriminasi sekali sampai teman saya yang orang Indonesia agak keras bicara bersitegang dengan satpam tersebut, tetap saja tak mau mengerti kedua satpam itu," kata dia.
Takahashi mengatakan jika memang ada acara khusus dan orang lain tak boleh masuk, mengapa tak ada pengumuman di lokasi itu.
Baca: Setiap Habis Pijat, Sumiati Berikan Pil PCC kepada Pasien, Katanya Bagus untuk Tulang
"Biasanya kan ada kertas pengumuman pemberitahuan di pintu masuk. Kamis pun saat saya tanya ke satpam lain, memastikan Jumat malam apakah ada misa dan bolehkah masuk, dijelaskan memang ada misa Jumat jam 20.15 dan siapa pun boleh masuk. Kenyataan Jumat malam ternyata lain dan kita sangat kecewa sekali padahal kita datang khusus untuk misa dan tiba di depan pintu gereja jam 19.50, jauh sebelum misa dimulai," ujarnya kecewa.
Pengamatan Tribunnews.com Jumat malam, orang Asia lain yang mau masuk juga ditolak satpam tersebut.
Namun orang-orang Spanyol tampak dengan mudah memasuki gereja tersebut untuk mengikuti misa tanpa ditanya apa-apa oleh satpam tersebut.
"Mereka adalah peserta gereja dan ada yang pemain musik untuk misa tersebut," kata satpam saat
Tribunnews.com berusaha menanyakan mengapa mereka dengan mudah masuk.