Surat Terakhir Anak Santri Korban Kebakaran Pesantren: Ibu Ayah, Maafkan Amiel
Padahal, baru Rabu (14/9/2017) lalu Amiel menyurati orangtuanya dan mengungkapkan rasa sayangnya para mereka.
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Kebakaran yang menimpa sebuah pondok pesantren di Malaysia, membuat surat dari seorang anak santri ponpes tersebut menjadi yang terakhir yang pernah diterima orangtuanya.
Insiden yang terjadi di Datuk Keramat, Kuala Lumpur, Kamis (15/9/2017), itu menewaskan sedikitnya 23 santri dan dua penjaga asrama.
Termasuk di antaranya Amiel Asyraf Abdul Rashid, seorang anak santri berusia 11 tahun dari pondok pesantren Darul Quran Ittifaqiyah itu.
Padahal, baru Rabu (14/9/2017) lalu Amiel menyurati orangtuanya dan mengungkapkan rasa sayangnya para mereka.
"Ibu dan Ayah, maafkan aku jika aku pernah berbuat salah. Amiel sangat sayang kalian. Terima kasih sudah membesarkan aku," demikian isi surat Amiel.
"Aku tidak tahu harus berbuat apa untuk membalasnya," katanya.
"Bagiku, satu-satunya cara adalah melalui belajar di pesantren, supaya bisa membantu Ibu dan Ayah masuk surga," tulisnya lagi.
Surat itu dipamerkan oleh Norhayati Khalid (42), ibu dari Amiel, yang mendapatkan surat itu saat mengunjungi Amiel pada Rabu lalu.
Tampak surat tersebut ditulis tangan pada selembar kertas sobekan dari buku tulis.
"Awalnya anak saya belajar di pondok pesantren yang di Kelantan, tapi saya memindahkannya ke sini agar lebih dekat dengan saya," tutur Norhayati.
Menurutnya, belajar di pesantren merupakan keinginan dari Amiel.
Sembari menunggu hasil autopsi dan identifikasi korban-korban kebakaran, Norhayati mengaku yakin Amiel ikut tewas dalam insiden itu, mengingat kamar Amiel berada di dekat lokasi kebakaran.
Kebakaran terjadi di dekat pintu asrama pondok pesantren laki-laki.
Butuh waktu satu jam bagi pemadam kebakaran untuk memadamkan api, yang dimulai di lantai atas gedung pesantren bertingkat tiga tersebut.
Wakil Direktur Umum Departemen Kebakaran dan Penyelamatan, Soiman Jahid, mengatakan bahwa jenazah korban ditemukan di beberapa titik.