Kembali Salat di Masjid Al Aqsa, Muslim Palestina Malah Disambut Gas Air Mata
Namun, lebih dari 100 muslim Palestina malah berakhir mengalami cedera dalam bentrok yang kembali terjadi dengan otoritas Israel.
TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM - Muslim Palestina disambut gas air mata dan granat kejut atas kedatangannya untuk pertama kali di Masjid Al Aqsa dalam dua pekan konflik di Yerusalem ini.
Seraya azan berkumandang dari Masjid Al-Aqsa, ribuan jemaah mulai kembali memadati masjid tersebut, Kamis (27/7/2017) waktu setempat.
Namun, lebih dari 100 muslim Palestina malah berakhir mengalami cedera dalam bentrok yang kembali terjadi dengan otoritas Israel.
Setelah muslim Palestina mendapat lampu hijau untuk kembali beribadah di Masjid Al-Aqsa, mereka malah mendapati satu pintu masuk kompleks masjid itu masih ditutup oleh otoritas Israel.
Hal itu membuat jemaah Palestina protes dan menolak masuk sampai semua kebijakan pengamanan dari Israel di pintu-pintu masuk masjid ditiadakan.
Terjadi bentrok antara otoritas Israel dan jemaah Palestina, yang mencederai 113 jemaah Palestina akibat serangan gas air mata, granat kejut, dan peluru karet oleh otoritas Israel.
Jemaah Palestina kemudian tidak diperbolehkan untuk masuk ke area masjid dan akhirnya melakukan ibadah salat di luar area masjid.
Sebelumnya, muslim Palestina sudah diajak untuk kembali beribadah di Masjid Al-Aqsa, menyusul dicabutnya sistem pengamanan di sana.
Ajakan itu disuarakan setelah para ulama di Yerusalem melakukan pertemuan pascapencabutan lebih banyak lagi peralatan pengamanan di Masjid Al-Aqsa.
Selama sepekan lebih, ribuan jemaah Palestina menolak untuk beribadah di Masjid Al-Aqsa sebagai bentuk protes atas kebijakan pengamanan yang diberlakukan di masjid itu oleh otoritas Israel.
Protes disampaikan melalui ibadah salat yang dilakukan di jalanan, termasuk di depan kompleks Masjid Al-Aqsa.
Ajakan untuk kembali beribadah di Masjid Al-Aqsa itu menyusul pencabutan pagar besi dan tiang-tiang penyangga kamera pengawas yang belum lama dipasang di pintu-pintu masuk masjid itu.
Sejak 14 Juli, muslim Palestina terus memprotes soal kebijakan pengamanan yang diberlakukan otoritas Israel di Masjid Al-Aqsa.
Pemberlakuan kebijakan pengamanan itu dipandang sebagai upaya Israel untuk mengambil alih kendali atas Masjid Al-Aqsa.
Israel memberlakukan kebijakan tersebut untuk merespons insiden penembakan dua polisi Israel oleh tiga pria bersenjata asal Arab. (Aljazeera)