Minggu, 5 Oktober 2025

Temuan Terbaru: Di Seluruh Dunia, Orang Indonesia Paling Malas Jalan Kaki

Orang Indonesia paling malas berjalan kaki. Itulah temuan sejumlah ilmuwan Amerika Serikat yang mengkaji data ponsel dari ratusan ribu orang.

Editor: Hasanudin Aco
nur ichsan/wartakota/wartakota
Warga Indonesia umumnya memilih naik sepeda motor meskin jarak dekat ketimbang jalan kaki. 

TRIBUNNEWS.COM, AS - Orang Indonesia paling malas berjalan kaki. Itulah temuan sejumlah ilmuwan Amerika Serikat yang mengkaji data ponsel dari ratusan ribu orang di seluruh dunia.

Para peneliti di Universitas Stanford menggunakan data menit per menit dari 700.000 orang yang menggunakan Argus--aplikasi pemantau aktivitas--pada telepon seluler mereka.

Hasilnya, orang-orang di Hong Kong menempati urutan teratas dalam daftar penduduk paling rajin berjalan kaki. Rata-rata publik Hong Kong berjalan kaki sebanyak 6.880 langkah setiap hari.

Adapun penduduk paling malas sedunia adalah orang Indonesia yang berada pada posisi terbuncit dengan mencatat 3.513 langkah per hari.

"Kajian kami menyediakan data dari lebih banyak negara, lebih banyak subyek, dan memantau aktivitas orang setiap hari. Hal ini membuka pintu dalam melakoni sains dengan cara baru dan dalam skala yang lebih besar dari sebelumnya," kata Scott Dep, salah satu peneliti yang merupakan profesor di bidang bioteknik.

Jumlah rata-rata langkah penduduk setiap negara dan daerah. Biru mengindikasikan penduduk yang sering melangkah, sedangkan merah menandakan penduduk yang jarang melangkah.
Jumlah rata-rata langkah penduduk setiap negara dan daerah. Biru mengindikasikan penduduk yang sering melangkah, sedangkan merah menandakan penduduk yang jarang melangkah. (Tim Althoff)

Salah satu subyek dalam kajian yang dipublikasikan jurnal Nature itu adalah taraf obesitas.

Kesenjangan aktivitas

Para peneliti menemukan adanya kesenjangan di setiap negara antara penduduk yang paling rajin beraktivitas dan paling malas bergerak. Semakin besar kesenjangan itu, semakin besar pula taraf obesitasnya.

Tim Althoff, salah seorang peneliti, mencontohkan Swedia.

"Swedia adalah salah satu negara dengan celah tersempit...Swedia juga merupakan negara dengan taraf obesitas terendah," kata Althoff.

Perbandingan jumlah langkah per hari. Tampak bahwa khalayak paling banyak berjalan kaki pada pagi dan sore hari.
Perbandingan jumlah langkah per hari. Tampak bahwa khalayak paling banyak berjalan kaki pada pagi dan sore hari. (Tim Althoff)

Para peneliti terkejut bahwa kesenjangan aktivitas didorong oleh kegiatan berbasis gender.

Di negara seperti Jepang—dengan kesenjangan sempit dan taraf obesitas rendah—pria dan perempuan berolahraga sama rajinnya.

Namun, di negara-negara yang kesenjangan aktivitasnya lebar—seperti Amerika Serikat dan Arab Saudi—kaum perempuannya menghabiskan waktu lebih sedikit untuk beraktivitas.

"Ketika kesenjangan aktivitas lebar, kegiatan perempuan berkurang jauh lebih dramatis dibandingkan kegiatan pria. Karena itu, keterkaitan dengan obesitas memengaruhi perempuan lebih besar," ujar Jure Leskovec, salah satu peneliti.

Subyek lainnya yang timbul dalam kajian ini adalah infrastruktur.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved