Warga Malaysia Pemasok Dana Untuk ISIS di Marawi Tewas Dalam Pertempuran
"Kita yakin seorang pemimpin kelompok militan Maute, yakni Omarkhayam Maute, juga diyakini telah tewas dalam hari-hari awal pertempuran intens,"
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Warga Negara Malaysia yang membantu perlawanan dan keuangan kelompok Maute yang berafiliasi di Kota Marawi, Filipina Selatan dilaporkan tewas dalam pertempuran dengan militer pemerintah.
Jenderal Eduardo Ano kepada The Associated Press dalam sebuah wawancara telepon, menyatakan bahwa warga Malaysia, Mahmud bin Ahmad terluka dalam pertempuran di Marawi bulan lalu.
Ia dilaporkan tewas pada 7 Juni karena luka-luka akibat gempuran militer Filipina.
Ano mengatakan militer memiliki gambaran umum tentang siapa saja militan yang telah tewas dan dikuburkan.
"Kita yakin seorang pemimpin kelompok militan Maute, yakni Omarkhayam Maute, juga diyakini telah tewas dalam hari-hari awal pertempuran intens," katanya.
Ano, mengutip informasi intelijen bahwa Mahmud dicurigai menyalurkan lebih dari 600.000 dolar AS dari ISIS untuk memperoleh senjata api, makanan dan persediaan lainnya untuk menyerang pasukan Filipina di Marawi.
Ia dalah seorang mantan profesor Universitas Malaysia yang menjadi radikal dan menerima pelatihan di Afghanistan.
Mahmud muncul dalam sebuah video yang menampilkan pemimpin militan Maute merencanakan pengepungan Marawi di sebuah persembunyian, tanda peran utamanya dalam pemberontakan tersebut.
AP memperoleh salinan video yang disita pasukan Filipina pada 23 Mei lalu.
Pejabat-pejabat keamanan Malaysia juga telah menerima informasi tewasnya Mahmud di Marawi.
"Dua pemimpin lain militan yang tersisa yakni Isnilon Hapilon dan Maute bersaudara, Abdullah, masih berjuang di Marawi," kata Ano.
Setidaknya 69 tentara dan polisi dan 26 rakyat sipil juga telah tewas selama pertempuran yang sudah memasuki minggu kelima ini.
Hanya empat desa Marawi tetap di tangan para militan, dari seluruh kota berpenduduk 200.000 orang.
"Mereka terbatas di daerah yang sangat kecil. Mereka sedang digempur,"kata Ano. (AP)