Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Kampanye Trump Cekal Muslim ke Amerika, Tidak Perlu Dikhawatirkan
Wacana pencekalan itu, kata Daniel, masih belum jelas akan diberlakukan atau tidak.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat terpilih membuat masyarakat Amerika di Indonesia memprediksi kelanjutan wacana 'pencekalan' terhadap umat islam untuk masuk ke dalam negara tersebut.
Daniel Cooper, Asisten Profesor Ilmu Politik Lone Star College, Houston, Amerika Serikat, menjelaskan pernyataan yang dilontarkan Trump memang akan menjadi sedikit masalah bagi para warga muslim di dunia, khususnya Indonesia.
Namun menurutnya hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan.
"Tentu saja ini akan membuat seluruh muslim di Indonesia agak kesulitan untuk pergi ke Amerika ya," ujar Daniel, saat ditemui di @america, Pacific Place, Jakarta Selatan, Rabu (9/11/2016).
Daniel pun tidak terlalu memahami keinginan Trump dalam wacana pencekalan tersebut.
"Ya Apakah itu juga berlaku bagi mereka yang ingin bekerja, ataupun untuk kuliah?," kata Daniel.
Wacana pencekalan itu, kata Daniel, masih belum jelas akan diberlakukan atau tidak.
"Namun saya tidak tahu apakah hal itu akan benar-benar terjadi atau tidak, karena hal-hal yang disampaikan oleh Trump hanya 'mencekal' seluruh muslim masuk ke Amerika," kata Daniel.
Kendati begitu, ia yakin wacana yang mengundang pro dan kontra di seluruh dunia tersebut tidak akan berpengaruh terhadap hubungan baik antara Indonesia dan Amerika.
Ia menegaskan, wacana yang dikatakan oleh pengusaha kontroversial tersebut tidak akan berpengaruh besar dalam hubungan bilateral dengan Indonesia.
"Ada hubungan baik yang telah lama terjalin antara kedua negara ini, saya rasa ini tidak memiliki efek besar ya, karena yang ia inginkan hanya mencekal umat muslim datang ke Amerika," ujar Daniel.
Donald Trump terpilih sebagai presiden Amerika Serikat dalam '2016 Presidential Election' menggantikan Barack Obama.
Ia memenangkan pemilihan presiden negara adidaya tersebut mengalahkan Hillary Clinton, seorang mantan ibu negara AS yang berasal dari partai yang sama dengan Barack Obama, Demokrat, dengab perolehan 276 suara dari total perolehannya pada seluruh negara bagian di Amerika Serikat.