Rabu, 1 Oktober 2025

Duterte: Perang Narkoba Jadi Pertempuran 'Pemerintah Vs Pemerintah'

"Ada ribuan orang yang terlibat dalam perdagangan narkoba. Buruknya, mereka yang mengoperasikannya adalah orang-orang di pemerintah," kata Duterte.

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Istana Merdeka saat melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Jakarta, Jumat (9/9/2016). Kunjungan Presiden Duterte ke Indonesia untuk membahas penyanderaan WNI, keamanan laut Sulu, calon jemaah haji ilegal yang menggunakan paspor Filipina, dan pemberantasan narkoba. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, DAVAO - Perang terhadap perdagangan narkoba di Filipina saat ini telah menjadi pertempuran "pemerintah versus pemerintah."

Hal itu disampaikan Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Minggu (18/9/2016) malam, dalam konferensi tentang perang terhadap perdagangan narkoba.

Kenapa demikian? Alasannya, kata dia, sebagian besar perdagangan obat-obat terlarang itu sedang "dioperasikan oleh orang-orang di pemerintah."

"Ada ribuan orang yang terlibat dalam perdagangan narkoba. Buruknya, mereka yang mengoperasikannya adalah orang-orang di pemerintah," kata Duterte.

"Jadi ini (perang terhadap) akan menjadi perang antara pemerintah versus pemerintah," kata Duterte.

Sejak Juli, lebih dari 700.000 pecandu narkoba telah menyerahkan diri kepada pihak berwenang di tengah Duterte sungguh-sungguh melakukan perang terhadap narkoba.

"Jadi ketika saya mulai genderang perang ini, itu seperti cacing, mereka pada keluar. Dan tidak ada yang percaya bahwa ada sekitar 700.000 orang di bisnis narkoba yang telah menyerah kepada polisi dan militer," ujarnya.

Bahkan, Presiden mengatakan pengendali bisnis narkoba dilakukan sampai pada unit terendah pemerintah.

"Tapi masalahnya adalah saya tidak dapat membunuh mereka semua. Karena bahkan jika aku ingin, aku tidak bisa membunuh mereka semua," jelasnya. (Philippine Daily Inquirer)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved