Minggu, 5 Oktober 2025

Tragedi Paris

Serangan di Paris, Pemerintah RI Diminta Waspadai Gerakan-gerakan Ideologi Radikal

Namun demikian, Hollande tidak menjelaskan secara spesifik data pemerintah yang membuktikan keterlibatan ISIS

The Guardian/AFP/Getty Images/Bertrand Guay
Sejumlah tentara yang berpatroli di sekitar gedug Katedral Notre-Dame, Paris, Prancis, Sabtu (14/11/2015). (The Guardian/AFP/Getty Images/Bertrand Guay) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia diminta waspada atas gerakan-gerakan ideologi radikal menyusul adanya serangan yang menewaskan ratusan orang di Paris, Perancis.

"Kami mengimbau agar pemerintah terus waspada terhadap pengaruh-pengaruh ideologi radikal di Indonesia, meski pengaruh itu terbatas sifatnya," ujar Juru Bicara Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla dalam pernyataannya, Sabtu(14/11/2015).

Sebelumnya, Presiden Perancis Francois Hollande menyebutkan bahwa serangan teroris yang sedikitnya membunuh 127 orang, Jumat (13/11/2015) malam, sebagai perang yang dilakukan oleh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Namun demikian, Hollande tidak menjelaskan secara spesifik data pemerintah yang membuktikan keterlibatan ISIS.

Sementara itu, beredar pernyataan di Twitter yang belum bisa diverifikasi bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di Perancis.

Mereka menyebut serangan ini sebagai 'mukjizat'.

Menurut Ulil, adanya dugaan bahwa pelaku teror di Paris ini adalah kelompok ISIS jangam sampai menimbulkan kesan seolah-olah Islam ada dibalik peristiwa tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved