Senin, 6 Oktober 2025

Imigran Banjiri Eropa

Pemimpin Uni Eropa Suarakan Relokasi 160.000 Pengungsi

Dia mencatat bahwa 500 ribu pengungsi telah memasuki Eropa tahun ini

Editor: Johnson Simanjuntak
Reuters
Imigran terdampak konflik di Timur Tengah dan Afrika berebut memasuki gerbong kereta api tujuan Austria dan Jerman di Stasiun Keleti Railway Terminus di Budapest, Hungaria, Kamis (3/9/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSEL - Kepala Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker kembali mendesak anggota EU merelokasi 160.000 pengungsi.

Secara berapi-api di Parlemen Eropa di Strasbourg, Perancis, Juncker meluncurkan daftar baru proposal untuk membantu negara negara Europe menghadapi krisis pengungsi terbesar sejak Perang Dunia II.

"Krisis pengungsi harus dicarikan solusinya," ujar Juncker.

Dia mencatat bahwa 500 ribu pengungsi telah memasuki Eropa tahun ini, terbanyak dari Suriah yang tengah dilanda konflik dan Libya.

Rencana mengatasi krisis pengungsi di Eropa termasuk skema darurat relokasi 120.000 pengungsi di Italia, Yunani dan Hongaria, dikombinasikan dengan skema yang sama untuk 40.000 pengungsi di Italia dan Yunani yang diluncurkan pada bulan Mei.

Juncker mengatakan bahwa saat ini relokasi pengungsi "harus dilakukan secara wajib".

Sejauh ini hanya sekitar 32.000 pengungsi telah dialokasikan.

Hongaria adalah di antara negara-negara yang menolak merelokasi pengungsi, juga Republik Ceko, Slowakia dan Polandia. (France 24/AP/AFP)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved