Kamis, 2 Oktober 2025

Ibadah Haji 2015

Penyebab Crane Roboh Bukan Salah Perusahaan Pemegang Proyek

Pihak yang mengaku tahu soal proyek perluasan Masjidil Haram membantah kabar bahwa penyebab insiden crane roboh kesalahan perusahaan pemegang proyek.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Dewi Agustina
Tribun Lampung/Ridwan Hardiansyah
Tempat tawaf di lantai dua dan tiga ditutup oleh otoritas Arab Saudi pascakecelakaan jatuhnya crane menimpa Masjidil Haram dan jemaah haji yang sedang beribadah. 

TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Pihak yang mengaku tahu soal proyek perluasan Masjidil Haram membantah kabar bahwa penyebab insiden crane roboh Masjidil Haram adalah kesalahan perusahaan pemegang proyek.

Sejumlah narasumber itu mengatakan justru pihak-pihak berwajib dari perusahaan langsung meninjau ke lokasi setelah kejadian crane roboh itu terjadi, Jumat (11/9/2015) dan menewaskan 107 orang.

"Pihak-pihak berwajib segera mendatangi lokasi kejadian setelah insiden terjadi dan terus memantau ketat perkembangan situasinya," ucap mereka, dikutip Arab News.

Sedangkan, penasihat Gubernur Mekkah dan Kepala Pengawas Badan Pengembangan Mekkah, Hisham al-Faleh, mengatakan bahwa Gubernur Mekkah langsung membentuk sebuah komite untuk melakukan investigasi penyebab crane roboh.

(Baca juga Crane Roboh Dioperasikan Perusahaan Milik Keluarga Osama bin Laden)

Komite tersebut kemudian yang meninjau ulang semua laporan terkait insiden itu yang datang dari berbagai sumber, sekaligus mendatangkan teknisi khusus Arab Saudi dari agen-agen lain untuk mencari tahu penyebab sesungguhnya insiden itu.

"Semua agen lain yang berhubungan telah diperintahkan untuk bekerjasama secara penuh dengan komite dan menyerahkan laporan berupa dokumentasi foto dari ruang operasi investigasi pada komite," kata Hisham.

Sebelumnya, dikatakan Daily Mail bahwa crane roboh itu adalah alat proyek keluaran sebuah perusahaan crane asal Jerman, yang kemudian dioperasikan di bawah Saudi Binladen Group.

Saudi Binladen Group adalah perusahaan yang disebutkan menjadi pelaksana proyek perluasan Masjidil Haram serta proyek-proyek pengembangan lainnya di Mekkah.

Perusahaan itu dikatakan milik keluarga Osama bin Laden dan dibiayai oleh ayahnya. (Ruth Vania Christine/Arab News/Daily Mail)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved