Isteri Anggota Yakuza dapat Kompensasi 500 Juta Yen
Ito saat kecelakaan sebagai Manajer dari sebuah perusahaan logistik yang sangat erat dengan Nippon Express.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Anggota Yakuza yang ikut dalam pesawat Boeing 747, JL-123, yang kecelakaan 30 tahun lalu tanggal 12 Agustus 1985 jam 18:56, ternyata isterinya mendapat ganti rugi 70 juta yen dari Japan Airlines (JAL).
Terungkap dari kesaksian Yoshitaka Ito kepada majalah mingguan Shukan Jitsuwa terbitan 6 Agustus 2015.
Ito saat kecelakaan sebagai Manajer dari sebuah perusahaan logistik yang sangat erat dengan Nippon Express.
Dia banyak membantu JAL misalnya menyingkirkan salju di landasan picu penerbangan JAL dan sebagainya. Setelah kecelakaan tersebut, Ito ditugaskan untuk mengumpulkan bongkahan pecahan kapal yang jatuh tersebut.
"Susah sekali menyelesaikan masalah keluarga korban yang meninggal akibat kecelakaan tersebut," papar Ito kepada Shukan Jitsuwa.
Banyak yang harus dipertimbangkan mulai status sosial, usia dan sebagainya.
“Bukan hanya soal keluarga yang menuntut tetapi proses ini memakan waktu bertahun-tahun," katanya.
Di antara yang diberikan ganti rugi ada isteri Yakuza yang ingin diberikan ganti rugi 45 juta yen tetapi dia tak mau menerimanya.
Setelah meningkatkan jumlah bayaran menjadi 70 juta yen, tetap saja belum dapat diterima oleh isteri Yakuza tersebut.
"Tahun 1991 saya mendirikan biro perjalanan," tambah Ito. Lalu JAL memasoknya dengan banyak tiket penherbangan dan perusahaannya mendapat banyak komisi penjualan. Setelah tiga tahun berdiri jumlah penghasilan perusahaan mencapai tiga miliar yen.
Pihak perusahan akhirnya memberikan pembayaran final kepada keluarga anggota yakuza yang meninggal kalau ditotal mencapai 500 juta yen untuk satu jiwa yang meninggal akibat kecelakaan JAL tersebut.
Kasus ini akhirnya juga diliput Asahi dan Shukan Shincho.
Mantan yakuza yang mengetahui hal tersebut meninggal tahun 2002 karena penyebab biasa.
Shukan Jitsuwa, berusaha mewawancarai Japan Airlines dan berhasil tetapi tidak menjawab jumlah uang ganti rugi kompensasi kepada anggota yakuza yang meninggal tersebut.