Indonesia Ingin Jepang Buka Kran Impor Ikan
Indonesia menginginkan Jepang lebih besar lagi membuka kran impor ikan dari Indonesia.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Indonesia menginginkan Jepang lebih besar lagi membuka kran impor ikan dari Indonesia karena pasokan dan potensi bisnis ekspor ikan Indonesia ke Jepang sangat besar.
"Kita tentu berharap Jepang dapat membuka kran impornya sama seperti negara lain untuk ekspor ikan Indonesia ke Jepang. Oleh karena itu saya memohon kepada Fukuda kiranya dapat membantu Indonesia agar ekspor ikan Indonesia dapat diberikan fasilitas lebih baik lagi dengan menurunkan tarif bea masuk impor yang lebih baik, setidaknya sama dengan yang dilakukan terhadap negara lain," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel khusus kepada Tribunnews.com, Rabu (5/8/2015).
Gobel bertemu Ketua persahabatan Indonesia Jepang, mantan PM Jepang Yasuo Fukuda siang tadi dan juga Ketua Liga Parlemen Jepang Toshihiro Nikai dari partai liberal (LDP) sebagai Ketua Dewan Umum LDP, di Hotel New Otani Tokyo.
"Nikai berjanji akan membawa sekitar 1.000 pengusaha Jepang ke Indonesia November mendatang. Hal ini kita berharap dapat meningkatkan turis Jepang ke Indonesia, bukan sekadar melihat perbanyakan turis saja tetapi kita lebih mementingkan understanding, saling pengertian yang jauh lebih baik lagi antara rakyat kedua negara ini," katanya.
Sedangkan siang ini Gobel bertemu Wakil Presiden JICA (Badan Kerjasama Internasional Jepang) Hideaki Domichi yang melaporkan mengenai upaya Indonesia saat ini sedang mempertimbangkan penggunaan Shinkansen Jepang ketimbang Tiongkok.
Domichi berharap Indonesia dapat menggunakan Shinkansen dari Jepang dengan berbagai kelebihan dan pengalaman yang sudah 50 tahun aman tanpa ada kecelakaan.
"Pihak JICA akan siap membantu Indonesia dalam proyek Shinkansen tersebut setiap saat," katanya.
Malam nanti sambil jamuan makan malam Gobel akan bertemu pimpinan badan perdagangan luar negeri Jepang (Jetro) dan langsung meninggalkan Jepang menuju Eropa.