Jepang Sesalkan Amerika Memata-matai Pemerintah dan Perusahaan Jepang
Jepang menyesalkan tindakan Amerika Serikat, jika informasi Wikileaks benar soal badan intelijen negara memata-matai pemerintah dan perusahaan Jepang.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga sangat menyesalkan jika benar kicauan Wikileaks bahwa badan intelijen negara Amerika Serikat memata-matai pemerintah dan perusahaan Jepang.
Hal itu disampaikan Suga, Senin (03/08/2015), pada sebuah konferensi pers menyusul pengumuman Wikileaks, Jumat (31/7/2015) lalu seperti dilaporkan NHK.
Atas bocoran Wikileaks, kini Jepang sedang meminta klarifikasi dari pemerintah Amerika Serikat soal kebenaran tindakan mereka memata-matai pemerintah dan pengusaha negeri matahari terbit itu.
Suga menolak memberikan komentar atas dokumen tak bersumber yang dirilis Wikileaks, sebuah organisasi swasta. Namun, jika pernyataan Wikileaks tersebut benar, Jepang sangat menyesalkan tindakan sekutunya.
"Saya tengah berkomunikasi dengan Direktur Intelijen Nasional AS, James Clapper," ungkap dia.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat tidak memberikan konfirmasi terkait kicauan Wikileaks yang menyatakan badan intelijen negara telah memata-matai pemerintah dan perusahaan Jepang.
Menurut laporan NHK, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Mark Toner, kepada wartawan, Jumat (31/7/2015) menyatakan tidak ingin memgometari dokumen-dokumen yang dikeluarkan WikiLeaks. Karena itu akan mendapatkan kepercayaan orang. (NHK/BBC)