Rabu, 1 Oktober 2025

Menlu Sebut 1.684 WNI Berhasil Dievakuasi dari Yaman

Menurut Retno, jumlah tersebut termasuk 91 WNI yang baru saja tiba, mayoritas dari mereka adalah pelajar.

Editor: Johnson Simanjuntak
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Pesawat Boeing 737-400 TNI AU yang membawa 91 WNI yang dievakuasi dari Yaman tiba di Base Operation Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (13/4/2015). Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menyambut kedatangan mereka. KOMPAS/AGUS SUSANTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi menyebutkan total warga negara Indonesia (WNI) yang sudah dievakuasi dari Yaman sebanyak 1.684 orang.

Dirinci Retno, sebanyak 1.002 WNI‎ di sudah berada di tanah air, dan sisanya sebanyak 682 masih berada di luar Yaman.

Menurut Retno, jumlah tersebut termasuk 91 WNI yang baru saja tiba, mayoritas dari mereka adalah pelajar.

Demikian diungkapkan Menteri Luar Negeri RI, saat ditemui di Kantor Presiden Jakarta, Senin (13/4/2015).

"Ini angkanya memang agak naik turun, karena setelah kita evakuasi, kita juga melakukan verifikasi kewarganegaraan. Jadi kadang-kadang yang kita lihat WNI ternyata bukan," ujar mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda itu.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah berhasil mengevakuasi sekitar 1795 warga negara Indonesia (WNI) dari Yaman.1002 WNI‎ di antaranya sudah berada di tanah air, dan sisanya di luar Yaman.

Demikian diungkapkan Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P. Marsudi saat menyambut kedatangan 91 WNI di Landasan Udara Halim Perdana Kusuma, Senin (13/4/2015). Menurut Retno, jumlah tersebut termasuk 91 WNI yang baru saja tiba, mayoritas dari mereka adalah pelajaar.

"Sampai hari ini, 1795 WNI yang sudah berhasil kami keluarkan, 1002 sudah di RI, termasuk 91 negara di pesawat TNI. Sementara 793 di Salalah dan Djibouti," kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda itu.

Lebih lanjut Retno menyampaaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu proses evakuasi. Sebab pemulangan warga negara merupakan hal prioritas pemerintah Indonesia, yang sekaligus memberikan posisi pemerintah RI di konflik Yaman.

"Bagi pemerintah Indonesia, prioritasnya adalah keselamatan WNI dan evakuasi yang masih cukup banyak di sana," kata Retno.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved