Otoritas Global Bakal Periksa Upaya HSBC Bantu Orang Kaya Hindari Pajak
Pihak berwenang di berbagai negara sedang mempertimbangkan untuk memeriksa tindakan HSBC dalam membantu lebih dari 100.000 orang kaya
O
TRIBUNNEWS.COM. JENEWA -Pihak berwenang di berbagai negara sedang mempertimbangkan untuk memeriksa tindakan HSBC dalam membantu lebih dari 100.000 orang kaya menghindari membayar pajak.
Di Inggris, Komite Akuntan Publik (PAC) berencana untuk menyelidiki skandal itu dan akan memanggil mantan kepala HSBC untuk memberikan bukti.
Ada juga upaya untuk menyelidikan kasus serupa yang terjadi di AS, Belgia, Perancis, Argentina, dan Swiss sendiri.
Dokumen-dokumen rahasia yang disiarkan secara online yang menuduh bank raksasa HSBC telah membantu para nasabah kaya dalam menghindari kewajiban membayar pajak, telah mengguncang dunia, selain telah mengungkap hubungan sistem keuangan dengan kalangan kaum ultra kaya dunia.
File-file rahasia yang kemudian disebarluarskan dan menjadi kasus yang disebut SwissLeaks itu melibatkan nama-nama beken kaum selebritas, para pedagang senjata dan politisi, kendati belum tentu mereka berbuat kejahatan melanggar hukum.
Dokumen-dokumen rahasia yang dipublikasikan akhir pekan ini menyebutkan bahwa divisi Swiss dari bank yang berbasis di London, Inggris, itu telah membantu nasabah-nasbahnya di lebih dari 200 negara untuk mengemplang pajak lewat rekening-rekening yang bernilai total 119 miliar dolar AS.
File-file rahasia dari bank terbesar di Eropa ini telah dicuri oleh seorang staf IT pada 2007 untuk kemudian diberikan kepada pihak berwenang Prancis dan sebelumnya tidak pernah disiarkan ke publik.
Lalu Konsorsium Jurnalis Investigatif Internasional (ICIJ) memperoleh file-file itu dari koran Prancis Le Monde yang kemudian mereka bagikan ke sekitar 45 media massa di seluruh dunia.
Dokumen-dokumen itu menunjukkan bahwa HSBC telah membuka rekening-rekening Swiss untuk para kriminal internasional, pengusaha, politisi dan selebritis, kata ICIJ.(BBC)