Minggu, 5 Oktober 2025

Presiden Jokowi ke Obama: Demokrasi dan Islam Berjalan Baik

Presiden Jokowi mematahkan doktrin sebagian sarjana Barat bahwa negara Islam tak sejalan dengan demokrasi di depan Presiden Amerika Barack Obama.

Editor: Y Gustaman
AP PHOTO / Pablo Martinez Monsivais
Presiden AS BArack Obama (kanan) berbicara dengan Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral di Beijing, Senin (10/11/2014). Obama berada di China menghadiri Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) Summit. 

Laporan Wartawan Kompas TV, Dentamira Kusuma

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Presiden Jokowi mematahkan doktrin sebagian sarjana Barat bahwa negara Islam tak sejalan dengan demokrasi di depan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Demikian disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu Presiden Obama di Hotel Westin, Beijing, Tiongkok, Senin (10/11/2014). Kedua bertemu di sela acara KTT ke-22 APEC.

Obama mengaku senang bertemu dengan Presiden Ke-7 Indonesia yang ia sapa Widodo. Ia memuji Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 lalu sehingga jadi model bagi negara Muslim lainnya.

"Indonesia adalah negara Muslim terbesar di dunia dan sudah melaksanakan pemilihan presiden dengan pesta demokrasi dengan bagus. Ini menunjukkan Islam dan demokrasi berjalan baik," ujar Jokowi.

Jokowi tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Obama karena mengirimkan utusan khusus Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry. Saat pelantikan Jokowi-JK, John Kerry datang.

Mantan Wali Kota Solo itu menjelaskan kepada Obama pengalaman 30 tahun Indonesia dalam mengatasi ekstrimisme dan radikalisme, bukan saja lewat pendekatan keamanan tapi juga budaya dan keagamaan.

"Ini akan kita teruskan dan ditambah bukan hanya pendekatan keamanan tapi pendektan budaya dan pendekatan keagamaan untuk mengurangi dan menghilangkan radikalisme dan ekstrimisme," imbuhnya.

Dari sekian kepala negara yang hadir di acara itu, Presiden Jokowi adalah yang pertama diterima Presiden Obama.

Amerika mengakui Indonesia pantas memegang predikat negara demokrasi terbesar di dunia. Dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia menjadi contoh negara yang toleran dan plural.

Pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Obama berlangsung hangat. Keduanya sempat makan siang bersama. Masing-masing presiden didampingi menterinya. Kedua kepala negara ini saling mengundang untuk datang ke negaranya.

Sumber: Kompas TV
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved