Pengamat: MAS MH370 Hilang Terkait Ideologi Pilot

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 jenis Boeing 777-200, diduga memang dilarikan karena terkait masalah ideologi.

Hal tersebut diungkapkan pengamat penerbangan, Alvien Lie. Menurut Alvien, jika memperhatikan statementnya Perdana Menteri Malaysia, pesawat itu dikuasai oleh orang yang mahir.

Tapi diragukan, bahwa dilakukannya aksi pembajakan. Karena lebih tepatnya dilarikan oleh pilot.

"Yang disebut pembajakan itu, menggunakan kekerasan. Tapi ini dilakukan oleh pilotnya sendiri. Maka dari itu, dari informasi yang ada, pemerintah Malaysia telah menggeledah rumah si pilot," katanya, Minggu (16/3/2014).

Nyatanya, lanjut Alvien, di rumahnya sendiri sudah menghilang sebelumnya. Artinya, sudah terencana.

Pesawat bisa dibawa ke mana saja ke seluruh penjuru dunia. Pilot bisa menerbangkan pesawat dibawah jangkauan radar cukup mahir.

"Pilot telah mematikan transponder. Dimana ketika transponder dimatikan, maka meskipun terdeteksi oleh radar namun tidak teridentifikasi. Pesawat hanya terdeteksi satu titik, seperti UFO," katanya.

Dengan adanya kasus ini, tambah Alvien, bisa dilihat, betapa mudahnya pengamanan wilayah udara Malaysia ditembus.

Dilarikannya pesawat itu gunanya sebagai sandera terkait politik dalam negeri China. Karena seperti diketahui, terdapat 153 warga negara China di pesawat tersebut.

"Ini bukan sekedar urusan uang. Karena melihat dari profesinya sebagai pilot tidak ada masalah dengan keuangan," katanya.

Menurut Alvien, ini masalah ideologi si pilot. Namun tidak tahu ideologi apa yang diyakininya. Untuk kemana dibawa pesawat itu juga sulit diketahui.