Negosiator Berusaha Lepaskan Sandera Front Pembebasan Moro
negosiator saat ini mencoba meyakinkan para pemberontak untuk melepaskan warga desa
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, ZAMBOANGA - Pihak berwenang Filipina berusaha mengakhiri penyanderaan yang dilakukan oleh milisi Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) di kota Zamboanga, Selasa (10/9/2013).
Menurut seorang tokoh masyarakat muslim Zamboanga, Muktar Muarip, negosiator saat ini mencoba meyakinkan para pemberontak untuk melepaskan warga desa yang mereka sandera.
"Kami berusaha meyakinkan mereka untuk tinggal di tempat dan tidak ke bagian kota lainnya, karena hanya akan menyebabkan pertumpahan darah," kata Muarip, menambahkan bahwa banyak dari para sandera ditahan di dalam masjid.
Dia mengatakan kelompok pemberontak telah melepaskan empat wanita, dan seorang anak kecil pada Selasa dini hari.
"Mereka memaksa kami untuk pergi tadi malam, mengatakan mereka tidak tahu jalan," kata salah satu wanita yang dilepaskan, Merceditas Asinon.
Ia dilepaskan tanpa terluka di desa Mampang sebelum fajar.
"Kami tidak akan menyakiti mereka. Kami hanya ingin mengadakan dialog untuk perdamaian," kata Amin Adjirin, seorang pemimpin MNLF.
Pasukan keamanan Filipina telah mendirikan barikade di desa-desa yang dikuasai oleh kelompok pemberontak. Mereka juga melakukan patroli di perairan sekitar satu kilometer (setengah mil) dari kota Zamboanga.
Pertempuran di Selasa pagi terkonsentrasi di desa Santa Barbara, di mana tentara mengambil posisi di belakang kendaraan lapis baja, dan pemberontak bersembunyi di rumah-rumah warga.
Presiden Filipina, Benigno Aquino telah mengirimkan penasihat keamanannya ke Zamboanga untuk menyelesaikan kontak senjata dengan damai.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada senin dini hari,sekitar 400 milisi MNLF menyerang kota Zamboanga, menewaskan enam orang dan menyandera sekitar 200 orang.
Mereka merupakan pengikut pendiri MNLF, Nur Misuari, yang menolak perjanjian damai dengan Pemerintah Filipina, dan menuntut negara Moro merdeka.
Misuari mengkritik kesepakatan perdamaian yang ditandatangani pada tahun lalu antara Pemerintah dan Front Pembebasan Islam Moro, yang memisahkan diri dari MNLF tahun 1978. (asiaone.com)