Tragedi Asap
Kabut asap di Singapura 'mengancam jiwa'
Tingkat polusi udara di Singapura mencapai rekor tertinggi dalam sejarah di negara itu dan dapat mengancam keselamatan jiwa.

Indeks polutan di Singapura sempat mencapai di atas 400 pada hari Jumat.
Tingkat polusi udara di Singapura mencapai rekor tertinggi dalam sejarah di negara itu dan dapat mengancam keselamatan jiwa.
Indeks polutan (Pollutant Standars Index/PSI) mencapai 401 pada pukul 12:00 waktu setempat Jumat (21/06), angka polusi terburuk di Singapura.
Kabut asap akibat pembakaran hutan ilegal juga melanda Malaysia dan menyebabkan sekitar 200 sekolah ditutup.
Indonesia telah menyiapkan helikopter untuk melakukan hujan buatan guna menangani kebakaran hutan itu.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsieng Loong memperingatkan Kamis (21/06) kabut asap itu akan terjadi selama berminggu-minggu.
"Kami tidak bisa memberi tahu bagaimana perkembangan kabut asap ini karena tergantung dari pembakaran, cuaca dan juga angin," kata Lee.
"Kemungkinan berlangsung beberapa minggu dan bisa lebih lama sampai musim kering berakhir di Sumatra yang terjadi pada September atau Oktober," tambahnya.
Mengancam jiwa
Indeks PSI di atas 300 dikategorikan sebagai "membahayakan".
Panduan pemerintah Singapura tentang indeks PSI menyebutkan angka 400 dalam 24 jam terakhir "kemungkinan mengancam jiwa bagi orang sakit dan orang tua."
"Orang sehat (kemungkinan juga) dapat merasakan dampak buruk," kata pemerintah Singapura.
Indeks PSI turun pada angka 145 pada pukul 16:00 waktu setempat Jumat (21/06) dan masih dikategorikan sebagai "tidak sehat."