Pemilihan Paus Baru
Kardinal Pemilih tak Diarahkan ke Calon Paus Tertentu
Kardinal Philippe Barbarin mengatakan, semua kardinal pemilih tidak diarahkan memilih satu calon Paus dalam konklaf.
TRIBUNNEWS.COM, VATIKAN - Kardinal Philippe Barbarin mengatakan, semua kardinal pemilih tidak diarahkan memilih satu calon Paus dalam konklaf.
Pernyataan kardinal yang beberapa hari terakhir selalu bersepeda di Roma, mematahkan pendapat banyak pihak, yang berpikir bahwa para kardinal pemilih punya satu nama kuat di kepala mereka.
“Pada pemilihan sebelumnya memang sudah ada sosok yang kuat, tiga atau empat kali melebihi kardinal lainnya. Ia merupakan satu-satunya teolog. Kami sedang membicarakan Joseph Ratzinger," ujarnya seperti diinformasikan Shirley Hadisandjaja, warga Indonesia yang menetap di Milan, Italia, kepada Tribunnews.com, Selasa (12/3/2013).
"Lain halnya dengan sekarang. Pilihannya harus dijatuhkan pada 1,2,3,4,5,12 kandidat. Sampai saat ini kami benar-benar tidak tahu, dan harus menunggu paling tidak hasil dari pemilihan pertama,” imbuh Philippe Barbarin.
Asap hitam yang keluar dari Kapel Sistina, lanjutnya, menunjukkan Sri Paus belum terpilih. Sedangkan asap putih yang keluar menunjukkan Sri Paus sudah terpilih.
Jika pada pemilihan pertama Paus sudah terpilih, maka surat suara langsung dibakar, dan menghasilkan asap putih.
Sementara, Pastor Federico Lombardi SJ, Juru Bicara Vatikan menjelaskan, Paus baru sebelum keluar ke Balkon Pemberkatan, akan berhenti sebentar di Kapel Paolina untuk berdoa di hadapan Sakramen Maha Kudus. Ini merupakan sesuatu hal baru.
Kemudian, Paus yang baru akan tampil di Balkon untuk memberikan salam singkat kepada umat yang hadir dan memberikan 'Berkat Urbi et Orbi' yang pertama.
Dalam kesempatan itu, Kardinal Dekan akan mengumumkan indulgensi, seperti pada Paskah dan Natal.
“Misa Pentahbisan Paus tidak diharuskan pada Hari Minggu, sehingga kemungkinan akan dilakukan juga pada hari kerja, antara Selasa atau Rabu." jelas Lombardi. (*)