Serial Gokudo Jepang
Perekonomian Jepang Susah, Yakuza pun Mulai Kekurangan Uang
Boleh percaya boleh tidak. Kekayaan kelompok yakuza - mafia Jepang - sempat mencapai 1,3 triliun
TRIBUNNEWS.COM - Boleh percaya boleh tidak. Kekayaan kelompok yakuza - mafia Jepang - sempat mencapai 1,3 triliun yen di masa lalu. Bahkan polisi Jepang pun pernah mengungkapkan angka itu beberapa tahun yang lalu. Apabila yakuza boleh mendirikan perusahaan dan boleh listing di pasar modal, mungkin perusahaan yang selevel kekayaannya dengan perusahaan yakuza hanyalah Toyota Motor Corporation yang kekayaannya raksasa sekali.
Demikian ungkap pengarang yakuza terbaik di Jepang, Atsushi Mizoguchi, di Tokyo, Sabtu(23/2/2013) sore khusus kepada penulis. Karya buku dan tulisannya lebih dari 100 karya, semua karya nyata mengenai yakuza, yang sangat menarik untuk dibaca. Dia adalah pengarang terbaik di dunia mengenai yakuza saat ini, memberitakan langsung mengenai keadaan yakuza dari waktu ke waktu. Bahkan tahun 2003 pernah mendapat tiga hadiah dan penghargaan atas karya-karyanya. Yaitu penghargaan Grand Prix Jurnalisme Buku Majalah, lalu JCJ Prize dan satu lagi adalah Kodansha Price ke-25, atas tulisannya berjudul "Raja Pemakan Daging." Semua karyanya dalam bahasa Jepang.
"Kekayaan yakuza memang luar biasa. tetapi saat ini jumlahnya terus-menerus berkurang sehingga keuangannya semakin mengalami kesulitan tampaknya," jelas Mizoguchi.
Masa keemasan uang yakuza perlahan-lahan memudar. Kesulitan keuangan mulai dirasakan kelompok yakuza termasuk yang paling kaya yaitu kelompok Yamaguchi-gumi.
Wajar saja kesulitan keuangan. Perekonomian Jepang dalam 20 tahun terakhir ini bukan tambah maju malahan tambah mundur atau nol persen perkembangan perekonomiannya. Ditambah lagi sampai dengan tahun lalu terjadi yendaka, mata uang yen menguat terhadap dolar AS, sehingga ekspor Jepang praktis mati suri, sangat kesusahan.
Dengan kesulitan keuangan dalam negeri, ibarat jatuh ketimpa tangga, rekening koran bank yang dimiliki bos-bos yakuza baik dari Inagawa-kai, sumiyoshi-kai dan bos Yamaguchi-gumi di Amerika Serikat (AS), diblokir oleh pemerintah AS. Bahkan sebagian uang telah dikembalikan kepada pihak otoritas kepolisian Jepang sebagian bagian dari penyitaan atas uang ilegal kelompok yakuza yang ditanam di AS.
"Kesulitan keuangan dan semakin berkurangnya kekuatan finansial yakuza tampaknya memang menjadi masalah di internal yakuza saat ini. Tapi mereka sangat smart, pintar sehingga tetap berupaya memutar otak untuk mencari income dengan lebih baik dengan berbagai cara. Bukan tidak mungkin pula dengan mencari uang sampai ke luar Jepang, misalnya lari ke Filipina, Thailand, Vietnam, bahkan mungkin saja ke Indonesia karena kini banyak sekali perusahaan Jepang membuka usaha dan pabrik di Indonesia," jelasnya.
Menurutnya pula, dengan kesulitan keuangan yakuza, berjalan sejajar pula dengan berkurangnya jumlah anggota yakuza per tahun sekitar ribuan orang, mungkin mengundurkan diri, atau pensiun dini, dan sebagainya.
"Jadi jumlah anggota yakuza yang diumumkan polisi sekitar 70.000 orang kini semakin lama semakin berkurang lagi jumlahnya," paparnya dengan yakin, antara lain karena kesulitan finansial di dalam internal yakuza saat ini.
Olehkarena itu saat ibni banyak bos yakuza, terutama Yamaguchi-gumi, yang tenang-tenang saja, diam, tidak banyak bergerak seolah-olah, tidak banyak informasi berarti dari kelompok tersebut keluar saat ini. Karena senang putar otak untuk mencari income dari berbagai hal yang memungkinkan mereka menmdapatkan income tambahan.
Struktur penyerahan uang dari bawah ke atas seperti piramida, "Uang dicari dari yang terbawah, uang masuk diserahkan kepada yang lebih senior, atasannya, lalu atasan itu juga menyerahkan uang ke atasannya lagi, sampai kepada orang nomor satu, oyabun atau kumicho yang bersangkutan. Kalau dari yang bawah saja sudah kesulitan mendapatkan uang, maka akan ke luar satu per satu, rontok, dan piramida juga akan rontok karena yang atas juga akan kesulitan dapat uang, tak ada setoran dari bawah."
Lalu kalau sudah demikian, apakah kelompok yakuza akan hilang akan pecah? Menurut Mizoguchi, akan banyak nantinya pensiunan yakuza yang berusaha sendiri supaya dirinya bisa hidup layak. Yang bodoh tersingkirkan, yang pintar akan berusaha survive untuk bisa hidup dengan baik. Lalu generasi baru yang muncul saat ini, memiliki karakter berbeda dengan generasi yakuza yang lama. Termasuk penguasaan teknologi IT akanb lebih banyak dikuasai generasi muda ytakuza saat ini. Dari sanalah muncul pula bisnis-bisnis yang diambil dari dunia internet. (Bakabon)
Info yakuza lengkap silakan klik www.yakuza.in
INTERNASIONAL POPULER