Serial Gokudo Jepang
Benarkah Yakuza Ahli Pembuat Uang Palsu di Jepang?
Semua bentuk kejahatan dan dunia hitam memang tak lepas dari cengkeraman yakuza - mafia Jepang, yang mungkin
TRIBUNNEWS.COM - Semua bentuk kejahatan dan dunia hitam memang tak lepas dari cengkeraman yakuza - mafia Jepang, yang mungkin tercitra kejam, keras dan menakutkan. Tapi satu hal tak mau disentuh Yakuza yaitu pembuatan uang palsu atau nise satsu dalam bahasa Jepang. Padahal kalau dipikir, akan cepat kaya dan enak tentunya masa depan kita kalau punya banyak uang, bukan?
Penulis baru saja mewawancarai pengarang yakuza terbaik di Jepang, Atsushi Mizoguchi, di Tokyo, Sabtu(23/2/2013) sore. Karya buku dan tulisannya lebih dari 100 karya, semua karya nyata mengenai yakuza, yang sangat menarik untuk dibaca. Dia adalah pengarang terbaik di dunia mengenai Yakuza saat ini, memberitakan langsung mengenai keadaan yakuza dari waktu ke waktu. Sayangnya, semua karyanya dalam bahasa Jepang.
"Yakuza tidak membuat uang palsu. Risikonya sangat tinggi dan hukumnya sangat berat di Jepang. tetapi ada suatu waktu, mungkin 10 tahun lalu atau lebih, terungkap pembuatan uang palsu oleh Korea Utara dan ada keterlibatan anggota yakuza juga dengan pihak Koea Utara tersebut. Kemudian kasus itu hilang, tak terdengar lagi," paparnya.
Pembuatan uang palsu memang bukan makanan yakuza Jepang. Tetapi menerima banyak uang memang target yakuza Jepang, bagaimana supaya bisa cepat kaya, banyak uang dan uang besar, bukan uang recehan kecil saja. Namun caranya dengan profesional sehingga tidak terjerat hukum. Kalau pun terjerat hukum, tidak rugi banyak dan bisa cepat pulih kembali bekerja mencari uang lagi.
Semua penuh perhitungan memang. Itu sebabnya yakuza tidak membuat uang palsu, karena biayanya tinggi, risiko hukum juga tinggi, sangat berat, tidak sebanding dengan uang yang diperoleh. Demikian ungkap Mizoguchi yang dengan penuh keyakinan, teramat sangat jarang, kalau tidak bisa dikatakan, semua tidak tak akan mau membuat uang palsu. Termasuk pula menyebarkan uang palsu di Jepang.
"Hukumnya dan risikonya sangat berat dan tak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh. Apalagi semua orang yakuza, semua orang Jepang tentu ingin hidup di Jepang dan biar bagaimana pun masih bisa hidup di Jepang walau pun mungkin anggota yakuza itu dengan uang pas-pasan," tambahnya.
Yang dimaksudkan adalah, apabila uang palsu dibuat di luar Jepang, disebarkan di Jepang, orang asing yang buat itu enak bisa kabur ke luar Jepang, toh, bukan negaranya sendiri. Sementara orang Jepang yang ikut membantu menyebarkan dan harus menghadapi hukum yang sangat berat dan karena orang Jepang tentu ingin hidup di negara sendiri di Jepang.
Kalau tertangkap terbukti bersalah dalam kasus uang palsu, repot luar biasa urusannya bukan hanya dengan pihak kepolisian, dan hukum tetapi juga dengan masyarakat Jepang sendiri, karena nantinya setelah keluar penjara pun akan sangat disingkirkan sekitarnya. Masyarakat akan ketakutan menerima uang palsu darinya. Dijauhi dari lingkungan berarti mirip dengan "bunuh diri". Sangat sulit untuk survive hidup di Jepang apabila sudah disingkirkan lingkungannya.
"Kebanyakan yang membuat uang palsu ya orang Cina, buat di luar Jepang dan bukan oleh orang Jepang dan di Jepang tidak akan ada pembuatan uang palsu," tekannya lagi. Pembuatan uang palsu yang dibicarakan tentu yang profesional, bukan hanya sekedar amatiran, memalsu cara mudah saja. Tetapi pemalsuan yang profesional sehingga sulit dibedakan mana yang asli dan yang palsu. Yakuza selalu melakukan yang profesional, tidak mau tanggung-tanggung, sesuai filosofi kebanyakan orang Jepang, lakukan atau tidak, chuuto hanpa shinaide, jangan tanggung-tanggung. (Bakabon)
Info yakuza lengkap silakan klik www.yakuza.in
INTERNASIONAL POPULER