August Parengkuan Betah Tugas di Italia
August Parengkuan langsung betah tugas di Italia

TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Duta Besar RI untuk Italia merangkap Malta, Siprus dan beberapa badan internasional di Roma, Italia, August Parengkuan langsung betah tugas di Italia. Hal itu dia ungkapkan saat temu sambut dengan Rohaniwan/wati asal Indonesia berafiliasi di bawah KBRI Tahta Suci Vatikan, Minggu (18/11/2012) siang.
"Yah.. saya sih suka Eropa, jadi senang di sini," kata August, wartawan senior Kompas yang dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Dubes pada 3 September 2012 dalam rilisnya kepada Tribun, Senin (19/11/2012).
August menjabat Dubes untuk Republik Italia, merangkap Republik Malta, Republik Siprus, dan beberapa lembaga internasional Organisasi Urusan Pangan dan Agrikultur PBB (FAO), Dana Internasional untuk Pengembangan Agrikultur (IFAD), Program Pangan Dunia (WFP), Komisi Tinggu PBB Urusan pengungsi (UNHCR), dan Institut Internasional untuk Unifikasi Hukum Perdata (Unidroit), berkedudukan di Roma,
"Saya suka Eropa karena peradabannya yang tinggi. Bisa belajar banyak hal," ujar August menjawab pertanyaan Sekretaris Eksekutif Desk Urusan Kristen-Islam di Asia dari Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama, Pastor Markus Solo SVD.
Romo Markus mengatakan, Minggu, 18 November 2012, pukul 12.00 siang waktu Roma, atau pukul 23.00 WIB, beberapa wakil kelompok rohaniwan/wati di Roma diundang menyambut Agus bersama Ny Sonya Parengkuan di Wisma kediaman Duta Besar RI untuk Takhta Suci Vatikan, Budiarman Bahar.
Markus, satu-atunya rohaniwan Indonesia yang menjadi 'pejabat penting' di Dewan Kepausan di Vatikan mengaku sudah sering medengar nama August Parengkuan. Mereka berdua kebetulan sama-sama berasal dari Nusa Tenggara Timur, dan sudah pernah bersahutan via email.
"Walau begitu, saya punya rasa ingin tahu yang mungkin lebih dari sahabat-sahabat Romo dan Suster yang lain," kata Markus.
Sekitar pukul 12.15 waktu Roma, August didampingi sitri, Wakil Dubes Italia Priyo Iswanto bersama istri, di Wisma. Agus yang didampingi istri disambut dengan salam hangat, jabatan tangan dan welcome-address dari Dubes RI untuk Vatikan.
"Tiba pada giliranku berjabatan tangan dengan beliau dan menyebut namaku, beliau langsung berkomentar. Rasanya langsung akrab sekalipun belum pernah bertemu langsung," kata Romo Markus.
Siang itu, Agus yang berkumis tebal dan mengenakan kameja hitam. Dia diberikan kesempatan memberikan kata sambutan singkat. Agus mengucapkan terima kasih untuk sambutan hangat siang tadi, diungkapkan dengan cara rileks dan lucu sehingga mengundang gelak tawa.
Setelah potret bersama sebelum berpisah, Romo Markus kembali bertanya, "Apakah sudah bisa memberikan statement-statement untuk publik?"
Agus menjawab, "Berkas-berkas dokumen yang dituntut negara Italia sudah dimasukkan ke Kepala Protokol, hanya Surat Kredentialnya belum keluar. Sekalipun demikian, saya diberitahu untuk sudah mulai melakukan tugas dan kegiatan saya sebagai Duta Besar, hanya belum bisa membuat statement-statement untuk publik dalam kapasitas sebagai Duta Besar".
Sekalipun baru beberapa Minggu di Roma, August sudah diundang minggu lalu untuk memberikan ceramah di Universitas Calabria, wilayah selatan Italia, atas undangan Universitas yang saat ini menerima 31 Mahasiswa Indonesia untuk studi di Universitas tersebut.
Acara "Indonesian cultural night" yang diselenggarakan di Universitas itu atas prakarsa ke-31 mahasiswa Indonesia, sangat mengesankan.