Senin, 6 Oktober 2025

Pembantaian Rohingya di Myanmar

Indonesia Dorong Penyelesaian Konflik Etnis di Myanmar

Setelah dilakukan komunikasi intensif diantara Menteri Luar Negeri ASEAN, atas usul dan inisiatif Indonesia,

zoom-inlihat foto Indonesia Dorong Penyelesaian Konflik Etnis di Myanmar
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Sekitar 200 massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD II Kota Samarinda berunjuk rasa mengutuk kekerasan dan pembantaian oleh pemerintah Burma terhadap muslim Rohingya di perempatan Mal Lembuswana, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (10/8/2012). HTI mendesak kepada pemerintah Burma untuk segera menghentikan tindakan biadab itu dan mendesak pemerintah Indonesia sebagai Ketua ASEAN untuk melakukan tindakan efektif agar kekejaman tersebut tidak berlanjut. (TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah dilakukan komunikasi intensif diantara Menteri Luar Negeri ASEAN, atas usul dan inisiatif Indonesia, Menteri Luar Negeri ASEAN pada tanggal 17 Agustus 2012 telah menyepakati pernyataan bersama ASEAN dalam menyikapi perkembangan terakhir di Rakhine, Myanmar.

Pernyataan bersama disepakati setelah Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa berkomunikasi secara intensif dengan Menteri Luar Negeri Myanmar untuk membahas situasi terakhir di Rakhine State, Myanmar.

Dalam pernyataan tersebut Menteri Luar Negeri ASEAN mendukung berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Myanmar untuk mengembalikan situasi yang kondusif khususnya mengatasi situasi kemanusiaan di Rakhine, Myanmar.  

"Negara ASEAN senantiasa siap atas permintaan Pemerintah Myanmar untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada Myanmar untuk mengatasi situasi di Rakhine," kata Marty dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Sabtu(18/8/2012).

Menteri Luar Negeri ASEAN juga menggarisbawahi bahwa upaya untuk mengembangkan kehidupan yang harmonis dan menanamkan solidaritas nasional pada seluruh elemen masyarakat Myanmar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses demokrasi dan reformasi yang dilakukan Pemerintah Myanmar.

Menlu ASEAN juga menyatakan keyakinannya dan harapan yang besar terhadap Pemerintah Myanmar bahwa proses demokrasi dan transformasi politik yang berlangsung di Myanmar termasuk menciptakan kehidupan yang harmonis di antara berbagai komunitas di Myanmar tidak akan berjalan di tempat apalagi mundur.

Pernyataan bersama Menlu ASEAN merupakan hasil dari upaya konsisten Pemerintah Indonesia terhadap upaya penyelesaian permasalahan di Rakhine secara komprehensif dan konstruktif. Upaya ini melengkapi berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk membantu Myanmar dalam menyelesaikan konflik tersebut baik secara bilateral maupun dalam berbagai forum internasional termasuk menunjuk Bapak Jusuf Kalla sebagai utusan khusus Pemerintah Indonesia untuk masalah di Rakhine, Myanmar.

Sebagaimana diketahui, atas inisiatif Indonesia dan beberapa Negara ASEAN lainnya, KTT OKI yang berlangsung di Mekkah, Saudi Arabia tanggal 14-15 Agustus 2012 secara konstruktif telah mendorong Pemerintah Myanmar untuk menyelesaikan konflik di Rakhine State, Myanmar termasuk akan bermitra dengan ASEAN dalam mendorong penyelesaian konflik dimaksud.

Sebagai Negara yang memiliki pengalaman serupa, Indonesia memahami kompleksitas dan tantangan yang dihadapi Myanmar dalam menyelesaikan konflik tersebut. Indonesia telah, sedang dan akan terus mendorong Pemerintah Myanmar untuk dapat menyelesaikan permasalahan tersebut secara baik dan komprehensif serta mendorong Pemerintah Myanmar dalam proses rekonsiliasi dan penyelesaian secara damai berbagai konflik internal yang terjadi di Myanmar termasuk yang melibatkan etnis Rohingya.

Berita Terkait: Pembantaian Rohingya di Myanmar

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved