Rabu, 1 Oktober 2025

Panglima militer Korea Utara dicopot

Panglima militer Korea Utara, Jendral Ri Yong-ho, dari semua jabatannya karena sakit, dalam apa yang mungkin merupakan pembersihan besar-besaran pertama dibawah pemimpin baru Kim Jong-un.

Jendral Ri Yong-ho, yang terlihat mendampingi Kim Jong-un, pemimpin tertinggi Korut saat ini, dicopot dari semua jabatannya karena alasan sakit.

Panglima militer Korea Utara, Jendral Ri Yong-ho, dicopot dari semua jabatan resminya karena alasan sakit, demikian laporan media resmi Korea Utara, Senin (16/07).

Selain menjabat panglima militer, Ri adalah wakil ketua komisi pusat militer dan menduduki jabatan puncak Partai Pekerja.

Dalam pernyataan singkat, Partai Pekerja mengatakan bahwa Ri dicopot dari jabatannya "karena sakit".

Wartawan BBC Lucy Williamson di Seoul, Korsel, mengatakan banyak orang tidak percaya terhadap penjelasan resmi dibalik pencopotan Ri.

Pencopotan Ri diputuskan dalam pertemuan komite sentral poltibiro Partai Pekerja, pada Minggu (15/07), seperti dilaporkan kantor berita Korea Utara, KCNA.

Namun demikian, laporan singkat itu tidak menyebutkan siapa pengganti Ri.

Kunci penting

Ri ditunjuk sebagai panglima militer tiga tahun lalu oleh Kim Jong-il, pemimpin Korut saat itu, yang meninggal pada Desember 2011.

Panglima militer Korut, Ri Yong-ho dalam sebuah acara kenegaraan.

Kim Jong-il berkuasa selama hampir dua dekade.

Sebagai panglima militer, Ri serta pejabat sebelumnya secara teratur muncul dalam acara-acara kenegaraan, mendampingi Kim Jong-il.

Ri Yong-ho dikenal pula sebagai salah satu dari tujuh pejabat tinggi yang menemani Kim Jong Un, pemimpin tertinggi Korut sekarang, saat mengikuti mobil jenazah yang berisi jasad ayahnya menuju tempat pemakaman

Ri secara luas dianggap sebagai tokoh dalam lingkaran pemimpin Korut yang baru dan berperan membantunya dalam memperkokoh posisi kekuasaannya.

Alasan di balik pencopotan Ri, bagaimanapun menimbulkan spekulasi dan mengundang analisa para pengamat tentang kiprah kepemimpinan Kim Jong-un, pemimpin tertinggi Korut saat ini, yang dipandang kurang berpengalaman.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved