Rabu, 1 Oktober 2025

Jepang yang Bukan Indonesia

Makan Sambil Berdiri Pun Laris di Jepang

WARUNG mie di pasar Tsukiji ini kejam juga. Penjualnya tidak menyiapkan kursi sama sekali. Hanya tersedia semacam penutup drum

Penulis: Dahlan Dahi
Editor: Ade Mayasanto
zoom-inlihat foto Makan Sambil Berdiri Pun Laris di Jepang
Tribunnews.com/Dahlan Dahi
Pengunjung makan mie sambil berdiri di Pasar Tsukiji, Tokyo. Penjual tidak menyediakan kursi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com dari Jepang, Dahlan Dahi

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - WARUNG mie di pasar Tsukiji ini kejam juga. Penjualnya tidak menyiapkan kursi sama sekali. Hanya tersedia semacam penutup drum dan di sanalah, kalau mau, silakan makan. Tidak ada kursi.

Tapi dasar. Mie kuahnya enak banget. Karena itulah, pembeli siap antre beberapa saat, lalu antre lagi tempat untuk sekadar meletakan mangkok berisi mie kuah yang panas.

Kios kecil penjual mie ini terletak di bagian luar Tsukiji, pasar ikan terbesar di Tokyo. Lambangnya saja ikan tuna raksasa. Dengan melihat gambar tuna itu, kita tahu, ini pasar ikan. Di Indonesia, pasar ikan dikenali dari baunya.

Saya belum melihat pasar ikan di Indonesia diberi lambang ikan. Itulah. Mungkin karena pasar kita diberi nama pemerintah. Namanya menjadi tempat pelelangan ikan, TPI. Ah, kayaknya nama televisi saja.

Di Tsukiji, ikan dijual dalam kondisi membeku, disimpan dalam gabus. Tidak ada bau amis, lantai pun tidak becek oleh air cucian ikan.

Ikan adalah tulang punggung bangsa Jepang. Tiada makanan tanpa ikan.

Bagi yang terbiasa mengonsumsi ikan seperti warga Makassar, Anda tidak akan menemukan masalah apapun dengan makanan Jepang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved