Sepakbola SEA Games 2011
Wow, Pertumbuhan Ekonomi Malaysia Gapai 5,8 Persen
Pertumbuhan ekonomi Malaysia kian ciamik. Memasuki kuartal ketiga 2011, pertumbuhan ekonomi negeri Jiran ini mencapai 5,8 persen.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Andri Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Malaysia kian ciamik. Memasuki kuartal ketiga 2011, pertumbuhan ekonomi negeri Jiran ini mencapai 5,8 persen. Pertumbuhan ini lebih baik dari tahun sebelumnya yang mencapai 4,3 persen.
"Pertumbuhan ini tinggi karena permintaan yang kuat dan dipicu oleh pengeluaran domestik yang kuat," kata Gubernur Bank Sentral Malaysia, Zeti Akhtar Aziz seperti dilansir dari AFF, JUmat (18/11/2011).
Menurutnya, permintaan domestik di Malaysia menguat setelah didorong ekpansi di sektor rumah tangga, pengeluaran bisnis serta sektor publik yang lebih tinggi.
"Meskipun lingkungan yang menantang, perekonomian Malaysia mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi," katanya seraya berharap ekonomi Malaysia akan mengalami peningkatan sebesar lima persen tahun ini, meskipun analis telah memperkirakan tingkat yang lebih rendah yakni 4,68 persen pada 2011 dan 4,5 persen di 2012.
Yeah Kim Leng, kepala ekonom RAM Holdings mengatakan perekonomian Malaysia akan tetap tangguh. Hal ini didukung oleh permintaan konsumen yang kuat.
"Mengingat akan tetap kuat pertumbuhan ekonomi, seperti tampak pada kuartal III, maka adalah lebih mungkin bahwa produk domestik bruto secara keseluruhan akan berada di atas 5,0 persen," jelasnya.
Bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal yang sama, dimana tercatat pertumbuhan ekonomi RI tumbuh sebesar 6,5 persen, maka pertumbuhan ekonomi Malaysia masih di bawah Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perekonomian Indonesia selama kuartal III/2011 tumbuh 6,5 persen. Pertumbuhan ekonomi ini disumbang konsumsi rumah tangga. Kendati positif, tetapi pertumbuhan sektoralnya relatif melambat.
Slamet Sutomo, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, menjelaskan selama kuartal III/2011 terjadi pembentukan produk domestik bruto (PDB) senilai Rp 1923,6 triliun atau tumbuh 3,5 persen dibandingkan kuartal sebelumnya atau 6,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Dengan demikian total PDB nominal Indonesia per September mencapai Rp 5482,3 triliun atau tumbuh rata-rata 6,5 persen.