Minggu, 5 Oktober 2025

Malaysia Memanas

PM Malaysia Bela Cara Polisi Tangani Demonstran

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak Minggu (10/7/2011) membela cara polisi menangani aksi demonstran di tengah badai kritik

Editor: Prawira

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia Najib Razak Minggu (10/7/2011) membela cara polisi menangani aksi demonstran di tengah badai kritik tinggi dengan kematian seorang pengunjuk rasa, saat polisi menembakkan gas air mata ke arah demonstran.

Polisi menangkap lebih dari 1.600 orang demonstran, termasuk tokoh oposisi terkemuka, dalam penumpasan meskipun polisi mengatakan semua telah dibebaskan pada tengah Sabtu malam.

Berbicara pada fungsi pemerintahan Minggu, Najib mengecam aksi oposisi yang mendukung aksi demonstran.

Dia mengatakan demonstran mencoba untuk menggambarkan Malaysia sebagai negara yang represif. Demikian menurut kantor berita resmi Bernama.

"Mereka, mereka ingin mengadakan demonstrasi damai. Jika polisi tidak mengawasi, itu tidak akan damai, " kata Perdana Menteri.

"Kami tidak suka kekacauan. Kami ingin damai. Kami seperti sebuah negara di mana orang hidup dalam harmoni," demikian dikatakannya.

Najib juga menuduh pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mendalangi aksi itu dan memanipulasi penyelenggara aksi yang berambisi menjadi perdana menteri baru.

"Dia tahu bahwa jika dia tidak melakukan apa-apa, kami (yang berkuasa koalisi Barisan Nasional) akan menang dalam pemilihan umum 13," kata Najib.

Para pengamat mengatakan kematian sopir taksi 59 tahun yang pingsan saat melarikan diri dari serangan gas air mata selama unjuk rasa, bisa lebih memicu sentimen anti-pemerintah.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved