Pesawat Jatuh
Ruben Sudah Bisa Tersenyum
Kondisi Ruben van Assouw (9), anak laki-laki asal Belanda yang selamat dari peristiwa jatuhnya pesawat Airbus A330-200 di Tripoli, semakin membaik setelah mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit di Belanda.

TRIBUNNEWS.COM- TRIPOLI - Kondisi Ruben van Assouw (9), anak laki-laki asal Belanda yang selamat dari peristiwa jatuhnya pesawat Airbus A330-200 di Tripoli, semakin membaik setelah mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit di Belanda.
Kini, Ruben sudah bisa bangun, berbicara, dan mendengarkan suara sekelilingnya setelah mendapatkan perawatan anestesi dari tim medis yang membuatnya tidur sangat lama. Bahkan ia sempat menyapa bibi dan pamannya dengan senyuman ketika menjenguknya.
Namun, ia masih belum tahu bahwa kedua orang tua dan kakaknya ikut tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut.
"Dia belum diberi tahu. Sejauh yang kita tahu bahwa orang tuanya meninggal," kata pejabat Departemen Luar Negeri Belanda Ed Kronenburg, setelah mengunjungi bocah tersebut, seperti dilansir Associated Press, Jumat, (14/5/2010).
Ia adalah satu-satunya korban selamat dalam kecelakaan pesawat Airbus A330-200 yang jatuh sesaat sebelum mendarat di Bandara Tripoli, Libya, Rabu (12/5/2010) pagi.
Sebelumnya, Ruben ditemukan duduk di kursi bagian ekor pesawat dengan kondisi masih terikat sabuk pengaman. Beruntung petugas penyelamat menemukannya dalam kondisi setengah sadar.
Pendarahan cukup parah dari luka di kakinya. Kendati merasakan nyeri di kakinya itu, ia tidak menangis. Seperti diketahui pesawat Airbus A330 milik Afriqiyah Airways itu jatuh saat hendak mendarat di Tripoli dalam penerbangan dari Johannesburg (Afrika Selatan).
Ruben dan kedua orangtuanya, Trudy dan Patrick van Assouw, serta kakanya, Enzo (11), berlibur ke Afrika Selatan untuk merayakan ulang tahun pernikahan orang tua mereka.
Dalam peristiwa kecelakaan tersebut, seluruh penumpang berjumlah 103 penumpang tewas, kecuali Ruben. Ia kini masih menjalani perawatan di sebuah sakit di Belanda.