Ibadah Haji 2025
Catatan Teknis Saudi Soal Ibadah Haji 2025 Masih Wajar, Irjen Kemenag: Sejalan Hasil Pengawasan
Irjen Kemenag, Khairunas, menyambut positif dan mengapresiasi catatan Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdul Fattah Mashat soal ibadah haji.
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA —Kunjungan Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdul Fattah Mashat, ke Kantor Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah memberikan pencerahan pada tata kelola haji.
Inspektur Jenderal Kementerian Agama (Irjen Kemenag), Khairunas, menyambut positif dan mengapresiasi kunjungan ini.
Baca juga: Wamenhaj Saudi Apresiasi Sukses Haji, Istithaah Kesehatan & Jumlah Jemaah Wafat Jadi Perhatian
Dalam kunjungan yang berlangsung pada Sabtu (28/6/2025) Wamenhaj menyampaikan langsung apresiasi atas kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H / 2025 M, khususnya bagi jemaah haji Indonesia.
Dalam pernyataannya, Wamenhaj Abdul Fattah menyebut bahwa meskipun haji tahun ini diwarnai sejumlah catatan teknis, namun hal tersebut masih dalam batas wajar, mengingat besarnya jumlah jemaah Indonesia.
Ia menegaskan, semua catatan teknis tersebut telah berhasil dimitigasi dengan baik berkat koordinasi yang solid antara PPIH Arab Saudi, Kementerian Haji, dan para penyedia layanan (syarikah).
Ia juga menyoroti kelancaran proses pemulangan jemaah yang berlangsung tanpa kekacauan serta memberikan perhatian khusus pada aspek kesehatan jemaah haji Indonesia.
Baca juga: 92 Jemaah Haji Masih Dirawat di RS Arab Saudi, 26 Dirawat di KKHI
Menurutnya, tingkat istitha‘ah kesehatan dan angka kematian jemaah perlu menjadi perhatian dalam proses persiapan haji ke depan.
“Semoga kerja sama strategis antara Indonesia dan Arab Saudi ini dapat terus diperkuat dan ditingkatkan demi pelayanan terbaik kepada Duyufurrahman,” jelasnya dalam keterangan tertulis kepada media termasuk Tribunnews.com.
Menanggapi hal itu, Khairunas menyatakan bahwa apresiasi dan pengakuan langsung dari Wamenhaj ini menjadi bukti nyata bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun ini berjalan sukses.
“Pernyataan Wamenhaj menunjukkan keberhasilan Indonesia dalam mengelola pelayanan haji secara profesional dan terkoordinasi. Ini adalah hasil kerja keras seluruh jajaran PPIH dan bentuk nyata komitmen pelayanan terbaik kepada jemaah,” ujarnya.
Kesuksesan ini, lanjut Khairunas, sejalan dengan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Tim Pemantau Itjen Kemenag.
Itjen telah menurunkan 17 orang untuk melakukan pemantauan langsung selama penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi.
Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, Irjen menilai bahwa secara umum penyelenggaraan haji berjalan baik.
“Semua jemaah haji Indonesia dapat melaksanakan wukuf di Arafah. Tidak ada satu pun jemaah yang tertinggal atau tidak wukuf. Secara umum jemaah telah mendapatkan layanan yang baik, utamanya jemaah haji dapat melaksanakan wukuf di Arafah, tanpa seorang pun yang tertinggal,” jelasnya.
Menurut Khairunas, hasil ini tidak hanya mencerminkan kesiapan teknis, tetapi juga menunjukkan bahwa sistem tata kelola haji Indonesia terus membaik dan berbasis pada prinsip akuntabilitas dan koordinasi lintas sektor.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.