Senin, 29 September 2025

Ibadah Haji 2026

Musim Haji Tahun 2026 Gunakan Satu atau Banyak Syarikah? Ini Jawaban Menteri Agama

Pada musim haji tahun 2025 ini PPIH menggandeng 8 syarikah untuk melayani sebanyak 221.000 jemaah haji Indonesia.

Penulis: Dewi Agustina
Editor: Febri Prasetyo
Media Center Haji/MCH 2025
IBADAH HAJI - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar didampingi Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief usai rapat evaluasi pemulangan jemaah haji di Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia di Jeddah, Senin (16/6/2025). Menag menyatakan belum memastikan apakah akan menambah atau malah mengurangi jumlah syarikah pada penyelenggaraan ibadah haji 1447 H/2026 mendatang. 

TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyatakan belum memastikan apakah akan menambah atau malah mengurangi jumlah syarikah pada penyelenggaraan ibadah haji 1447 H/2026 mendatang.

Pada musim haji tahun 2025 ini PPIH menggandeng 8 syarikah untuk melayani sebanyak 221.000 jemaah haji Indonesia.

Namun, dalam pelaksanaannya terdapat sejumlah kendala dari syarikah di antaranya terkait ketersediaan tenda di Arafah, transportasi dan juga masalah konsumsi jemaah haji.

"Ya nanti kita akan serahkan, nanti panitia yang akan melaksanakan. Sebetulnya syarikah-syarikah ini ada positif, ada negatifnya juga," kataNasaruddin Umar kepada Media Center Haji Daker Bandara usai rapat koordinasi kepulangan jemaah haji di Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia, Jeddah, Arab Saudi, Senin (16/6/2025).

Menag mengatakan menggunakan satu syarikah atau syarikah tunggal tidak memungkinkan karena terkesan monopoli.

"Kalau syarikah tunggal kan nggak ada, kesannya monopoli ya. Tapi kalau syarikahnya banyak, itu juga ada dampaknya seperti kemarin. Tapi saya pikir kalau sistem dijalankan, nggak ada masalah banyak atau sedikitnya," kata Menag.

Nasaruddin Umar mengatakan akan ada evaluasi sistem multisyarikah untuk tahun depan.

"Nanti kita akan lakukan evaluasi di bagian terakhir ya. Yang kita evaluasi sekarang ini evaluasi mempersiapkan kepulangan jemaah. Pasti banyak evaluasi kita kan, misalnya ada hal-hal yang tidak boleh terulang di masa-masa akan datang. Misalnya database yang berbeda dengan database di syarikah," kata Menag.

Hal lainnya yang juga tidak boleh terulang, kata Menag, adalah jumlah kemah (tenda) yang tidak sesuai dengan jumlah jemaah.

"Kemudian juga keterlambatan makanan di beberapa hotel. Itu karena ada ledakan kompor, jadi juga ada faktor-faktor teknis yang lain. Tapi itu insyaallah kita akan atasi," ujar Menag.

Sementara itu, tentang fase pemulangan jemaah ke tanah air, menurut Menag semuanya sudah berjalan lancar.

Baca juga: Awas Dibongkar Petugas, Jemaah Haji Diingatkan Tak Bawa Air Zamzam di Dalam Koper Bagasi

"Per hari ini alhamdulillah semuanya berjalan lancar ya. Yang dari Makkah ke Madinah juga sudah terdata dengan baik, beda dengan awal-awalnya pertama kedatangan dulu. Kemudian juga yang dari Makkah ke Jeddah ini juga sudah berjalan lancar, karena sudah ketemu polanya, sehingga insyaallah tidak ada lagi masalah," katanya.

Hal terpenting menurut Menag adalah semua jemaah Indonesia telah menunaikan ibadah haji tanpa terkecuali.

Kata Menag, seluruh jemaah sudah menunaikan ibadah haji, tidak ada satu orang pun yang tidak melaksanakan ibadah haji.
 
"Alhamdulillah kita bisa menyaksikan jemaah kita sekarang ini kembali ke tanah air dengan senyum, dengan bersyukur mereka telah menerima haji ini dengan baik," ujarnya.

Sehari sebelumnya, Minggu (15/6/2025), Nasaruddin Umar bersama Wamenag Romo Muhammad Syafi'i, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief serta pejabat lainnya menyapa langsung jemaah haji Kloter JKS 9 dan UPG 6 di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah.

Sementara itu berdasarkan data Siskohat, hingga Senin (16/6/2025) malam Waktu Arab Saudi, sebanyak 95 Kloter dari 525 kloter atau 37.050 jemaah telah tiba di tanah air.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan