Senin, 29 September 2025

Ibadah Haji 2025

Wakil Kepala BP Haji Soroti Masalah Istithoah Jemaah Lansia :Pemeriksaan Kesehatan Harus Jujur 

Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak menyoroti masalah mendasar terkait istitho'ah atau kemampuan jemaah untuk menunaikan ibadah haji.

Penulis: Fahdi Fahlevi
HO/BP HAJI
JEMAAH HAJI LANSIA - Wakil Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, memantau layanan di hotel transit jemaah safari wuquf lansia di wilayah Aziziyah, Makkah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Kepala Badan Penyelenggara (BP) Haji RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, memantau layanan di hotel transit jemaah safari wuquf lansia di wilayah Aziziyah, Makkah. 

Dahnil menyoroti masalah mendasar terkait istitho'ah atau kemampuan jemaah untuk menunaikan ibadah haji, khususnya bagi kalangan lansia, disabilitas, dan kelompok risiko tinggi (Risti).

Baca juga: Sah! Afgan Resmi Jadi Haji, Tanpa Kabar, Sang Penyanyi Tiba-tiba Pajang Foto Tawaf &Lempar Jumrah

"Saya hari ini mengunjungi banyak jemaah lansia di hotel transit Aziziyah ini. Dari data awal, seharusnya hotel ini bisa menampung sekitar 2.000 jemaah dari berbagai sektor, namun kenyataannya hanya bisa menampung sekitar 500 jemaah lansia, disabilitas, dan risti," ungkap Dahnil melalui keterangan tertulis, Senin (9/6/2025).

Kondisi ini, menurut Dahnil, menunjukkan adanya tantangan besar dalam validasi aspek istitho'ah kesehatan sejak dari tanah air. 

Ia menekankan bahwa pemeriksaan kesehatan bagi jemaah calon haji harus dilakukan secara jujur, akurat, dan bebas dari intervensi yang berpotensi merugikan jemaah.

Baca juga: KABAR HAJI, Jemaah Haji Nafar Awal Tinggalkan Mina Menuju Makkah, Jamarat Diprediksi Padat Hari Ini

"Jangan sampai ada pihak-pihak di daerah yang memanipulasi kondisi kesehatan jemaah hanya demi memenuhi kuota atau target pemberangkatan," kata Dahnil.

"Ini sangat tidak etis, apalagi sampai memperdaya jemaah lansia yang sebenarnya tidak dalam kondisi siap secara fisik dan mental," tambahnya.

JEMAAH HAJI LANSIA - Jemaah haji usia lanjut diminta tidak memaksakan diri melontar jumrah di Mina. Lontar jumrah bisa diwakilkan ke keluarga atau teman kloter untuk menghindar resiko seperti tertinggal atau kelelahan.
JEMAAH HAJI LANSIA - Jemaah haji usia lanjut diminta tidak memaksakan diri melontar jumrah di Mina. Lontar jumrah bisa diwakilkan ke keluarga atau teman kloter untuk menghindar resiko seperti tertinggal atau kelelahan. (MEDIA CENTER HAJI/MCH 2025)

Dahnil juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap jemaah yang berangkat dalam kondisi tidak layak secara medis, lalu menjadi sasaran eksploitasi, baik secara finansial maupun dalam bentuk pelayanan yang tidak semestinya.

"Saya minta para pejabat di Badan Penyelenggara Haji betul-betul melihat kondisi riil jemaah di lapangan, bukan hanya di atas kertas. Komitmen kita ke depan adalah membereskan persoalan ini," pungkasnya.

Dahnil kembali menegaskan pentingnya kebijakan istitho'ah dijalankan dengan penuh kehati-hatian dan tanggung jawab moral. 

Ia menekankan bahwa jemaah haji yang diberangkatkan harus benar-benar memenuhi syarat istitho'ah secara lahir dan batin, khususnya dari aspek kesehatan fisik dan mental.

"Kami ingin memastikan bahwa yang berangkat ke Tanah Suci benar-benar siap menjalani rangkaian ibadah haji yang berat ini. Jangan sampai keberangkatan jemaah justru menjadi beban yang membahayakan jiwa mereka atau membuka celah eksploitasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," pungkas Dahnil.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan