Senin, 29 September 2025

Ibadah Haji 2025

Kepala BPOM Sebut Angka Kematian Jemaah Haji Turun Signifikan, Meski Jumlah Petugas Minim

Anggota Amirul Hajj 2025 Bidang Kesehatan, Taruna Ikrar angka kematian jamaah hingga operasional haji ada penurunan dibanding tahun lalu. 

(Dok Pribadi Prof dr Taruna Ikrar)
KEPALA BPOM - Anggota Amirul Hajj 2025 Bidang Kesehatan, Taruna Ikrar, menyampaikan angka kematian jamaah haji menjadi salah satu indikator penting evaluasi operasional haji tiap tahun dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. 

TRIBUNNEWS.COM, MINA – Anggota Amirul Hajj 2025 Bidang Kesehatan, Taruna Ikrar, menyampaikan angka kematian jamaah haji menjadi salah satu indikator penting evaluasi operasional haji tiap tahun dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.

Kabar baiknya bagi Indonesia, angka kematian jamaah hingga operasional haji hari ke-39 hari ini, Minggu (8/62025), ada penurunan dibanding tahun lalu. 

Baca juga: Ibadah Haji Belum Selesai, Pengiriman Oleh-oleh dari Jemaah ke RI Sudah Mencapai 105 Ton

Meskipun demikian, Taruna Ikrar yang juga Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI ini menegaskan petugas haji Indonesia termasuk di bidang kesehatan masih harus bekerja keras untuk mencegah bertambahnya angka kematian jamaah haji Tanah Air.

Taruna menyebut angka kematian jamaah haji Indonesia tahun ini menurun signifikan.

Menurutnya, tren ini tak lepas dari kerja keras petugas haji lintas sektor termasuk tim kesehatan dan kedisiplinan jamaah.

“Kita bersyukur, jamaah banyak mengikuti arahan petugas kesehatan,” ujar Taruna di Mina. 

Baca juga: Sah! Afgan Resmi Jadi Haji, Tanpa Kabar, Sang Penyanyi Tiba-tiba Pajang Foto Tawaf &Lempar Jumrah

Termasuk mengikuti imbauan tidak beraktivitas berlebihan di luar ruangan antara pukul 10.00 pagi hingga 16.00. Mengingat cuaca saat itu cukut terik di Arab Saudi di atas 40 derajat celcius.

Jumlah jemaah haji Indonesia tahun ini mencapai 221.000 orang.

Dari jumlah itu, hampir 50 persen adalah lanjut usia.

Sebagian besar jamaah juga memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

“Banyak jemaah kita yang hipertensi, diabetes, bahkan ada yang pneumonia,” ucapnya.

Situasi ini menjadi tantangan serius bagi tim kesehatan.

PEMAKAMAN JENAZAH JEMAAH - Hasan Sadili Masum usai pemakaman jenazah istrinya, Nyai Nur Fadillah di Pemakaman Baqi (Jannatul Baqi), Madinah, Arab Saudi, Kamis (8/5/2025). Nur Fadillah, jemaah asal Sidorarjo meninggal di pesawat sesaat sebelum landing dalam penerbangan Surabaya-Madinah, Kamis (8/5/2025) pukul 06.30 WAS.
PEMAKAMAN JENAZAH JEMAAH - Hasan Sadili Masum usai pemakaman jenazah istrinya, Nyai Nur Fadillah di Pemakaman Baqi (Jannatul Baqi), Madinah, Arab Saudi, Kamis (8/5/2025). Nur Fadillah, jemaah asal Sidorarjo meninggal di pesawat sesaat sebelum landing dalam penerbangan Surabaya-Madinah, Kamis (8/5/2025) pukul 06.30 WAS. (Tribunnews.com/Dewi Agustina)

Apalagi, jumlah tenaga medis Indonesia di Tanah Suci sangat terbatas. Jumlahnya 1.050 melayani 221 ribu jamaah. 

“Dokter spesialis kita hanya 28 orang,” ungkap Taruna.

Selain itu, ada ratusan dokter umum dan petugas medis lainnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan