Ibadah Haji 2025
Melihat Hasil Perluasan Masjidil Haram, Kini Makin Megah, Bangunannya Berhias Kristal Swarovski
Kerajaan Arab Saudi menuntaskan sebagian besar pembangunan perluasan ketiga Masjidil Haram. Bagaimana isi di dalamny?
Dikutip dari laman resmi Kemenag, Masjidil Haram memiliki tiang 589 buah yang terbuat dari marmer atau granit. Masjid ini memiliki 152 buah kubah.
Masjid tersebut, lebih tua 40 tahun dari Masjid Al-Aqsa di Yerussalem.
Berdasarkan Ensiklopedia Haji dan Umrah, Abdul Halim, Raja Grafindo Persada 2002, pada awalnya, masjidil haram sangat sederhana bentuknya.
Bangunannya, terdiri dari ka'bah yang terletak di tengah-tengahnya, kemudian ada sumur zamzam dan makam Ibrahim di sampingnya.
Ketiga bangunan tersebut, berada di tempat terbuka.
Kemudian, pada masa awal perkembangan Islam sampai masa pemerintahan khalifah pertama Abu Bakar As-shiddiq (543 M), bentuk bangunan Masjidil Haram masih sederhana.
Belum ada dindingnya sama sekali. Barulah pada tahun 644 M, Umar bin Khattab (khalifah kedua) mulai membuat dinding masjid.
Namun, dindingnya masih rendah, tidak sampai setinggi badan.
Umar juga membeli tanah di sekitar Masjidil Haram untuk memperluas bangunan masjid guna menampung jamaah.
Bangunan Masjidil Haram selalu diperluas dan diperindah seiring makin banyaknya umat Islam yang datang.
Khalifah Utsman bin Affan juga memperluas bangunan masjid tersebut, pada masa pemerintahannya.
Pada tahun 692 M, Abdullah Ibn al-Zubair menambahkan atap di atas dinding yang telah dibangun, melindungi para jemaah dari terik matahari.
Tidak lama setelah itu, Hajjaj bin Yusuf al-Tsaqafi, yang berkuasa di Mekkah pada tahun 714 M, melakukan penyempurnaan bangunan Masjidil Haram.
Di bawah kekuasaan Khalifah al-Mahdi dari dinasti Abbasiyah pada tahun 885 M, ditambahkan deretan tiang-tiang yang mengelilingi Ka'bah.
Dibangun pula beberapa menara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.