Ibadah Haji 2025
Persiapan Puncak Ibadah Haji 2025, Tenda Arafah dan Mina Didesain Mirip Suasana Tanah Air
Jelang puncak ibadah hai 2025 berbagai persiapan dicek untuk kenyamanan jemaah. Tenda jemaah kini tampil lebih familiar dengan nuansa khas Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Jelang puncak ibadah hai 2025 berbagai persiapan dicek untuk kenyamanan jemaah. Tenda jemaah kini tampil lebih familiar dengan nuansa khas Indonesia.
Baca juga: Masjidil Haram Padat, Jemaah Haji Diimbau Membatasi Ibadah Umrah Secara Berulang
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali meninjau layanan di Arafah dan Mina, Selasa (27/5/2027).
Ini adalah peninjauan hari kedua. Peninjauan dipimpin langsung Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI yang juga penanggungjawab Haji 2025, Hilman Latief.
Hilman memboyong seluruh kepala sektor sekaligus mengecek penempatan tenda tiap sektor. Ada sepuluh sektor di Makkah yang mengawal khusus Jamaah Tanah Air.

Rombongan Hilman mengunjungi salah satu maktab di bawah syarikah Duyuful Bait.
Hilman mengatakan tenda jemaah kini tampil lebih familiar dengan nuansa khas Indonesia.
"Ada bambu, bahan dari Indonesia, dan perajin juga dari Indonesia," ujarnya.
Menurut Hilman, tenda dengan sentuhan lokal ini menambah kenyamanan jemaah haji.
Baca juga: Jelang Wukuf di Arafah, Berikut 5 Pesan untuk Jemaah Haji Perempuan
"Saya apresiasi inovasi layanan ini, sangat memperhatikan kenyamanan jemaah," katanya.
Ia menyebut tampilan tenda yang menyerupai lounge bisa mengurangi tekanan cuaca panas.
Warna hijau yang dominan juga menciptakan suasana yang lebih sejuk dan menyegarkan.
"Meski buatan, warna hijau tetap memberi efek psikologis yang nyaman," ungkapnya.
Hilman menyebut persaingan antar syarikah kini mengarah ke peningkatan layanan.
"Persaingan sehat antar penyedia justru mendorong kualitas layanan bagi jemaah," ujarnya.
Terkait kesiapan tenda, sebagian besar syarikah dinilai telah memenuhi standar.

"Barang-barangnya baru, bahkan masih dalam kemasan," jelas Hilman.
Pemasangan barang-barang dilakukan empat hari sebelum jemaah masuk ke Arafah.
"Kita harapkan pada 1 Zulhijah semua sudah siap 100 persen," kata Hilman.
Dirjen PHU juga mengevaluasi penataan kasur dalam tenda jemaah.
"Masih perlu diperbaiki agar jemaah mudah bergerak," ujarnya.
Ia juga meminta pengisian kasur di pojok tenda agar area tidak kosong.
"Ini demi kenyamanan dan efisiensi ruang tenda," katanya.
Sanitasi di Arafah dan Mina juga menjadi sorotan kunjungan Hilman.
"Alhamdulillah air bersih dan sanitasi sudah siap," ujarnya.
Beberapa syarikah bahkan menyediakan sanitasi tambahan untuk kenyamanan jemaah.
Pemerintah Arab Saudi juga membangun toilet dua lantai di sejumlah maktab.
"Tapi belum semua maktab punya toilet dua lantai," jelas Hilman.
Kemenag akan terus berkoordinasi untuk pemerataan fasilitas sanitasi.
"Ini akan kami dorong agar tahun depan bisa merata," tambahnya.
Hingga Selasa (27/5/2025), total 165.006 jamaah haji Tanah Air sudah berada di Makkah.
Makkah Semakin Padat

Mereka berasal dari 424 kloter dari total 525 kloter tahun ini. Jumlah ini setara dengan 74 persen dari total 221.000 jamaah haji di Kota Suci tahun ini.
Gelombang terakhir kedatangan ke Makkah akan berakhir lima hari lagi.
Per 1 Juni dini hari, gelombang kedatangan dari Bandara Internasional Jeddah akan ditutup oleh otoritas Arab Saudi.
Itu artinya, seluruh jamaah haji sudah berada di Makkah dan bersiap menyambut puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina.
Bukan hanya jEmaah dari Indonesia, jamaah dari berbagai penjuru dunia pada saat itu sudah berada di Makkah.
Itu artinya, 1.83 jutaan jamaah haji akan berada di Makkah. Salah satu dampaknya, jalanan di Makkah akan padat.
Sehingga jemaah diimbau senantiasa menjaga kesehatan fisik. Mengingat puncak haji di Armuzna adalah ibadah yang menguras fisik jamaah.
“Kami imbau jamaah haji menjaga fisiknya mengingat puncak haji di Armuzna nantinya akan menguras tenaga,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Ali Machzumi.
Timwas DPR Soroti Jemaah Tercecer

Sementara itu, Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI meminta kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Haji dan Umrah Kementerian Agama RI (Kemenag), untuk bekerja keras dalam menjamin kelancaran ibadah para jamaah asal Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal menanggapi, soal masih adanya laporan jamaah asal Indonesia yang tercecer dari kloternya.
Padahal sebentar lagi seluruh jamaah di dunia akan menghadapi puncak haji di awal Juni 2025 mendatang.
"Jadi dari awal kita sudah peringatkan dan warning ini bukan hanya dari awal, sampai sekarang terus saya minta kepada Dirjen yang mengurusi Haji ini, harus betul-betul bekerja ekstra dan pastikan tidak ada lagi cerita jemaah yang satu kloter bisa terbagi jadi lima rumah, enam rumah," kata Cucun kepada awak media saat ditemui di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
Lebih lanjut, Cucun menyatakan, saat ini Timwas Haji DPR RI gelombang pertama sudah mulai berangkat ke Saudi Arabia.
Adapun perjalanan mereka kata politikus dari Fraksi PKB untuk menjamin kelancaran ibadah para jamaah terutama untuk puncak haji di Minah dan Arafah.
"Makanya kita tim pengawas, per hari ini kan tim satu sudah berangkat, supaya segera melakukan koordinasi dari penginapan ke penginapan bahwa mereka tercecernya sejauh mana. Apakah bisa ditangani ketika nanti puncak Haji nggak?" beber dia.
Menurut Cucun, persoalan dari rumitnya perjalanan ibadah haji tahun ini, harus bisa segera ditangani mulai hari ini.
Hal itu penting, agar nantinya jika memang masih ditemui permasalahan jamaah yang tercecer bisa diperbaiki dalam waktu satu pekan ini.
Mengingat diketahui, Kemenag RI telah menetapkan 1 Dzulhijjah pada tanggal 28 Mei 2025, dengan begitu puncak haji yang ditetapkan pada tanggal 10 Dzulhijjah akan jatuh pada Jumat 6 Juni 2025.
"Kalau nggak bisa ditangani harus bisa masih ada waktu seminggu untuk menata ini semua," tukas dia.
(Tribun Timur/Media Center Haji/Mansur Amirullah/Tribunnews.com/Rizki Sandi)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.