Sabtu, 4 Oktober 2025

Ibadah Haji 2025

Cek Layanan Puncak Haji di Armuzna, Dirjen PHU Kemenag: Ada Peningkatan Fasilitas Tenda

Jelang puncak Haji 1446 H/2025 M di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Dirjen PHU Kemenag, Hilman Latief melakukan monitoring fasilitas tenda.

https://kemenag.go.id/
JELANG PUNCAK HAJI - Dirjen PHU Kemenag RI, Hilman Latief bersama tim melakukan monev Armuzna, Senin (26/5/2025). Dari monitoring yang dilakukan, Hilman menyebutkan adanya sejumlah peningkatan fasilitas yang lebih baik. 

TRIBUNNEWS.COM - Menjelang puncak Ibadah Haji 1446 H/2025 M di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementrian Agama, Hilman Latief melakukan monitoring.

Dari monitoring yang dilakukan, Hilman menyebutkan adanya sejumlah peningkatan fasilitas yang lebih baik.

Nantinya, tenda di Armuzna memiliki kapasitas 270-350 orang per pertenda.

Hilman pun memastikan tenda yang akan digunakan jemaah sudah tersedia dengan baik, termasuk fasilitas kasur, AC, toilet, dapur dan lainnya.

Ada sejumlah peningkatan fasilitas, di antaranya toilet baru yang bertingkat, juga penataan tenda yang lebih rapi.

"Hari ini kita melakukan kunjungan kepada salah satu service provider yang menjadi mitra Kementerian Agama yang akan melayani jamaah haji selama pucak haji yaitu di Arafah, Muzdalifah, dan Mina," kata Hilman di Arafah, Senin (26/5/2025), dikutip dari laman resmi Kemenag.

"Alhamdulillah tadi kita melihat di Arafah itu juga sudah ada toilet-toilet baru yang bertingkat, yang disediakan oleh pemerintah Saudi. Sejumlah fasilitas juga telah diperbaiki, di antaranya listrik sudah tidak banyak yang di luar, sistem AC juga sudah lebih baik. Mudah-mudahan bisa memberikan kenyamanan yang lebih baik pada jemaah," lanjut Hilman.

Lebih lanjut, Hilman juga meminta kepada pimpinan syarikat untuk memastikan fasilitas tenda tidak ada yang bermasalah, misalnya terutama untuk tenda, AC atau pendingin ruangan, maupun fasilitas sanitasi.

Sementara di Mina, Hilman beserta tim mengecek tenda, sanitasi, dan dapur.

Di Mina ini, jemaah akan tinggal beberapa hari, walaupun sebagian juga melakukan Tanazul.

Pada layanan Armuzna ini, sejumlah Syarikah juga akan membuat inovasi layanan.

Baca juga: Fase Gelombang I Pemberangkatan Haji Selesai, 103.806 Jemaah Sudah Tiba di Madinah

Misalnya, ada yang akan menyiapkan es krim, es drink, dan lainnya.

"Mereka masih merahasiakannya. Kita tunggu saja, semoga ini meningkatkan kenyamanan bagi jemaah haji," katanya.

Selama di Arafah, PPIH Arab Saudi mengimbau kepada jemaah untuk tidak keluar tenda, kecuali ada hajat ke toilet.

Hal ini mengingat panasnya yang akan mencapai 50 derajat Celcius.

"Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arabia berpesan, bahwa pada saat puncak haji nanti panasnya masih tinggi, dan bahkan lebih tinggi dari pada hari ini. Karena itu, jemaah diminta tidak keluar tenda tanpa ada kebutuhan khusus, karena memang kita harapkan jemaah bisa terhindar dari heatstroke, serangan panas, itu berbahaya," jelasnya.

Pihaknya juga akan menyampaikan secara detail jadwal melempar jumroh, sehingga jemaah merasa aman dan nyaman berubah.

"Tentu saja ada berbagai modifikasi diupayakandemi keamanan dan keselamatan Jemaah," kata Hilman.

Skema Murur dan Tanazul

Selama Ibadah Armuzna, sebagian jemaah akan mengikuti skema Murur dan Tanazul.

Hilman mengatakan, pergeseran jemaah selama Armuzna akan tetap berbasis syarikah.

Ini karena nantinya mereka lah yang bertanggung jawab melayani jemaah sejak mulai berangkat dari hotel ke Arafah, ke Musdalifah, di Mina, yang Murur, yang Tanazul, sampai Nafar Awal, Nafar sani, hingga pulang ke hotel masing-masing,

"Syarikah bertanggung jawab terhadap data yang mereka pegang," kata Hilman.

Baca juga: Jelang Wukuf di Arafah, Berikut 5 Pesan untuk Jemaah Haji Perempuan

Terkait pasangan jemaah yang terpisah, pihaknya telah menyampaikan ke Syarikah agar diakomodir dan mendapatkan tindak lanjut.

"Alhamdulillah kita tadi berdiskusi dengan para CEO yang menjadi mitra kita, mereka juga bisa memahami konteks jemaah kita yang sebagian besar masih harus bergabung dengan grupnya, dengan keluarga, ada orang tua dan pendampingnya, kita komunikasikan," ungkapnya.

"Mudah-mudahan, meskipun pada prinsipnya, nanti semua jemaah akan dilayani pada maktab-maktab atau markaz-markaz tertentu. Kita sudah menyampaikan kepada mereka beberapa kelonggaran untuk bisa memberikan kemudahan pada jemaah," sambungnya.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved