Ibadah Haji 2025
Pemberangkatan Jemaah Haji Gelombang I Resmi Berakhir, 2 Kloter Terakhir Mendarat Mulus di Madinah
Pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang I resmi berakhir. Dua kloter terakhir mendarat mulus di Bandara Madinah.
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH – Pemberangkatan jemaah haji gelombang pertama tahun 1446 H/2025 M resmi ditutup pada Sabtu (17/5/2025), ditandai dengan pendaratan dua kloter terakhir di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Arab Saudi.
Baca juga: Modus Baru Haji Ilegal 2025 Terbongkar: 300 WNI Gunakan Visa Kerja & Ziarah, Tak Lagi Pakai Seragam
Dua kloter penutup yang mendarat mulus adalah JKS 31 dan KJT, mengakhiri fase awal pemberangkatan dengan lancar dan tertib.
Jemaah asal JKS 31, yang berjumlah 438 orang, mendarat di jalur fast track AMAA sekitar pukul 02.55 WAS, sementara KJT tiba lebih awal pukul 01.30 WAS melalui gate internasional.
Jemaah Didampingi Petugas

Pesawat Saudia Airlines SV 5127 yang membawa kloter JKS 31 mendarat tanpa hambatan.
Empat petugas khusus turut mendampingi para jemaah, memastikan proses kedatangan berjalan aman dan nyaman.
Baca juga: Penemuan Terbesar, 100 Slof Rokok Ditemukan dalam 9 Koper Jemaah Haji di Bandara AMAA Madinah
Kedatangan para jemaah disambut langsung oleh tim Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Sektor 3 dan Tim Media Center Haji (MCH) 2025.
“Alhamdulillah, dua kloter terakhir ini tiba dengan lancar. Semua proses sudah tertata rapi berkat kerja sama Siskohat dan syarikah,” ungkap Abdul Rohim Rahmat, Kepala Sektor 3 Bandara AMAA.
Dua Gelombang Pemberangkatan Jemaah Haji Indonesia
Gelombang I (2–16 Mei 2025)
Jemaah mendarat di Bandara AMAA Madinah
Penempatan berdasarkan kelompok terbang (kloter)
Fokus pada persiapan ibadah dan ziarah di Madinah
Gelombang II (Mulai 17 Mei 2025)
Jemaah akan tiba di Bandara King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah
Langsung diberangkatkan ke Makkah menggunakan bus
Penempatan berbasis Syarikah, bukan kloter
Sistem Penempatan Berbasis Syarikah, Lebih Efisien untuk Puncak Haji
Mulai tahun ini, penempatan jemaah di Makkah tak lagi berdasarkan kloter, tetapi mengikuti sistem berbasis Syarikah (perusahaan penyedia layanan haji).
Hal ini dilakukan agar layanan selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) lebih optimal.
“Ini bagian dari strategi baru untuk mengelola pergerakan jemaah secara lebih sistematis selama puncak haji,” jelas Muchlis M Hanafi, Ketua PPIH Arab Saudi.
Berikut 8 Syarikah Pelayanan Jemaah Haji Indonesia:
- Al-Bait Guest – 35.977 jemaah
- Rakeen Mashariq – 35.090 jemaah
- Sana Mashariq – 32.570 jemaah
- Rehlat & Manafea – 34.802 jemaah
- Alrifadah – 20.317 jemaah
- Rawaf Mina – 17.636 jemaah
- MCDC – 15.645 jemaah
- Rifad – 11.283 jemaah
Pengembalian ke Indonesia Tetap Berbasis Kloter
Meskipun selama di Makkah layanan berbasis Syarikah, saat kembali ke tanah air, jemaah akan dikembalikan berdasarkan kloter awal keberangkatan. Ini bertujuan menjaga konsistensi dan kemudahan logistik serta dokumen.
Berakhirnya gelombang pertama menjadi tanda bahwa persiapan dan pelaksanaan ibadah haji 2025 berjalan dengan sangat baik sejauh ini.
Kerja sama antar sistem, petugas, dan teknologi seperti Siskohat telah menunjang kelancaran proses di lapangan.
Gelombang kedua segera menyusul. Pemerintah berharap seluruh jemaah tetap menjaga kesehatan dan kesiapan fisik untuk menjalani ibadah haji yang puncaknya akan berlangsung di Armuzna.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.