Ibadah Haji 2025
Jemaah Haji Indonesia Gelombang 2 Sudah Pakai Ihram dari Tanah Air, Ini Penjelasan Lengkapnya
Jemaah yang tergabung dalam Kloter 08 Embarkasi Padang terlihat sudah mengenakan pakaian ihram sejak dari Tanah Air.
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH – Kedatangan jemaah haji Indonesia gelombang kedua ke Kota Makkah pada Sabtu (17/5/2025) menandai fase baru dalam operasional haji 2025.
Berbeda dengan gelombang pertama yang mendarat di Madinah, seluruh jemaah gelombang dua mendarat langsung di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.
Baca juga: Jemaah Haji Gelombang 2 Disambut Hangat di Makkah, Dapat Al-Qur’an, Diminta Istirahat Sebelum Umrah
Menariknya, jemaah yang tergabung dalam Kloter 08 Embarkasi Padang terlihat sudah mengenakan pakaian ihram sejak dari Tanah Air.
Mereka tiba di Hotel Al Manar, Kawasan Syisah, Makkah, sekitar pukul 09.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Mengapa Sudah Berihram dari Indonesia?

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara PPIH Arab Saudi, Muhammad Basir, menjelaskan bahwa penggunaan ihram dari Tanah Air merupakan bagian dari strategi baru dalam sistem layanan haji gelombang kedua.
Baca juga: Modus Baru Haji Ilegal 2025 Terbongkar: 300 WNI Gunakan Visa Kerja & Ziarah, Tak Lagi Pakai Seragam
“Saya tekankan kepada seluruh PPIH Embarkasi agar jemaah calon haji menggunakan pakaian ihram sejak dari Indonesia,” ujar Basir dalam konferensi pers di Jeddah, Jumat malam (16/5/2025) waktu setempat.
Basir menegaskan bahwa proses di Bandara Jeddah kini berlangsung sangat cepat, sehingga tidak memungkinkan lagi untuk berihram di bandara seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Saat mendarat di Jeddah, semua jemaah langsung diarahkan menuju Makkah. Tidak ada waktu lagi untuk memakai ihram di bandara,” imbuhnya.
Sistem Transportasi dan Layanan Syarikah
Jemaah gelombang dua menggunakan sistem transportasi langsung menuju Makkah setelah tiba di Jeddah.

Seluruh proses pengangkutan dan layanan kini dikelola oleh pihak syarikah, sesuai regulasi dari Kementerian Haji Arab Saudi.
Namun, ada satu konsekuensi dari sistem syarikah ini: anggota keluarga dalam satu kloter bisa saja terpisah saat tiba di Jeddah, karena pembagian berdasarkan syarikah.
“Kami terus berkomunikasi dengan Kementerian Haji agar jemaah satu keluarga bisa digabung. Tapi kalau tidak memungkinkan, petugas di Daker Makkah akan bantu mengatur penggabungan ulang,” jelas Basir.
Tanda Khusus untuk Jemaah
Untuk menghindari kekacauan dalam proses distribusi jemaah dan barang bawaan, PPIH memberikan tanda khusus berupa label warna pada koper dan pakaian jemaah.
“Ini penting agar kami bisa lebih cepat mengidentifikasi dan memisahkan jemaah sesuai syarikah masing-masing,” terang Basir.
Istirahat di Hotel Sebelum Umrah
Setiba di hotel di wilayah Syisah, para jemaah langsung diarahkan ke kamar untuk beristirahat sebelum menunaikan umrah wajib.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.