Jumat, 3 Oktober 2025

Ibadah Haji 2024

Penerbangan Garuda untuk Jemaah Haji Masih Parah, Kemenag: Dua Pekan Terakhir Sering Terlambat

Dikatakan, Kemenag kembali melakukan evaluasi atas kinerja maskapai pada dua pekan pemberangkatan jemaah haji Indonesia. Kementerian Agama mencatat,

Richard Susilo/ Tribunnews.com
Maskapai nasional Garuda Indonesia membuka layanan penerbangan baru khusus kargo dengan rute penerbangan Manado-Narita pp, Rabu (23/9/2020) malam. 

Laporan Khalidin Umar Barat dari Arab Saudi

TRIBUNNEWS.COM, MADINAH – Pelayanan Maskapai Garuda Indonesia terhadap pemberangkatan jamaah calon haji (JCH) dari tanah air menuju Arab Saudi hingga kini masih belum maksimal alias parah.

Wartawan Serambi Indonesia Khalidin Umar Barat selaku petugas Media Center Haji (MCH) 2024 dari Arab Saudi Selasa (28/5/2024) melaporkan kondisi buruknya pelayanan Maskapai Garuda Indonesia ini berdasarkan hasil evaluasi Kementerian Agama.

Dikatakan, Kemenag kembali melakukan evaluasi atas kinerja maskapai pada dua pekan pemberangkatan jemaah haji Indonesia. Kementerian Agama mencatat, Garuda Indonesia masih sering mengalami keterlambatan.

Pemberangkatan jemaah haji sudah berlangsung sejak 12 Mei 2024. Sampai 26 Mei 2024, tercatat sudah ada 287 kelompok terbang (kloter) yang diberangkatkan ke Tanah Suci.

Garuda Indonesia memberangkatkan 152 kloter, sementara Saudia Airlines sebanyak 132 kloter.

Baca juga: Kisah Jemaah Haji Termuda 2024 Alfina Dara: Menabung sejak TK hingga Tak Pernah Jajan

“Sampai 26 Mei, kami melihat Garuda Indonesia masih sering mengalami keterlambatan. Dari 152 kloter, ada 60 kloter yang terlambat atau sekitar 39,47 persen,” terang Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie, Selasa (28/5/2024).

“Sementara Saudia Airlines, dari 132 kloter, ada 16 kloter yang mengalami keterlambatan atau sekitar 11,85%,” sambungnya.

Keterlambatan paling parah, lanjut Anna, dialami oleh jemaah haji kloter 42 Embarkasi Solo (SOC-42) akibat adanya kerusakan mesin pesawat yang memberangkatkan jemaah SOC-41.

Ini merupakan kloter terakhir dari Embarkasi Donohudan yang berangkat pada gelombang pertama, mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Keterlambatan SOC 42 juga berdampak pada perubahan jadwal SOC 43, bergeser hingga 17 jam dari rencana semula.

“Akibat mesin rusak Garuda Indonesia, SOC-42 terlambat hingga 7 jam 10 menit. Ini jelas sangat lama dan menjadikan jemaah makin kelelahan,” jelas Anna.

Baca juga: Maskapai Garuda Indonesia Ganggu Keberangkatan Jemaah Haji, Dua Kementerian Kecewa: Berefek Domino

Selain itu, ada 13 kloter dengan keterlambatan Garuda Indonesia pada kisaran satu sampai dua jam. Sementara yang di atas dua jam, ada tujuh kloter.

“Untuk Saudia Airlines, keterlambatan terlama dialami kloter pertama Embakasi Jakarta-Bekasi atau JKS-01, sekitar 47 menit,” lanjutnya.

Proses evaluasi atas ontime performance Garuda Indonesia dan Saudi Airlines akan terus dilakukan setiap pekan. Saat ini, tahap pemberangkatan jemaah memasuki musim puncak atau peak season.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved