Senin, 29 September 2025

Gara-gara Kebelet, Calon Haji Tertinggal Bus Rombongan ke Asrama Haji Sukolilo

Jemaah tersebut pergi ke toilet di masjid seputaran Kantor Bupati Kediri menjelang pemberangkatan rombongan calon haji

Editor: Hendra Gunawan
Ist
Ilustrasi: Bimbingan manasik haji digelar di Almahmudah Manasik Training Center, Tangerang Selatan, Minggu (28/05/2023). 

"Saya pikir harus segera, dilaksanakan secepatnya," ujar mantan Rektor UMM Malang ini di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah, Sabtu (3/6/2023) siang.

Baca juga: Dokter Klinik Kesehatan Haji Indonesia: Jemaah Haji Bisa Terkena Sindrom

Respon menteri senior yang membawahi 7 kementerian bidang kesra, agama, kesehatan, pendidikan dan tenaga kerja ini, menjawab konfirmasi wartawan soal naiknya angka jemaah kesasar di kawasan Masjid Nabawi Madinah dan Masjidil Haram di Mekah, dalam 10 hari terakhir misi haji Indonesia di Arab Saudi.

Data PPIH Daker Madinah, rerata laporan kasus jamaah kesasar saat ibadah Arbain di kompleks Masjid Nabawi, mencapai 150 kasus.

Kasus ini meningkat di hajj peak season, saat awalibadah rukun haji (thawaf-sai) di Masjidil Haram serta puncaknya, di hari-hari puncah haji di Arafah, Musdalifah dan Mina.

Guru besar bidang pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, mengkonfirmasikan. inovasi layanan haji, berbasis IT, harus berbasis identifikasi, keselamatan, keamanan jamaah selama menunaikan ibadah haji.

Penerapan teknologi itu, guna bisa menaikkan mutu layanan, mengidentifikasi kebutuhan dasar jamaah lanjut usia (lansia) serta mengurai masalah tahunan haji, jamaah kesasar di Haramain.

Enam dekade terakhir, alat identifikasi jamaah haji Indonesia, hanya gelang besi mineral.
Sebelum masa pandemi lalu, secara parsial misi haji Indonesia, sudah mengaplikasikan Hajj GPS berbasis smartphone.

Hanya saja, inovasi haji itu tak jadi kebijakan resmi.

Tahun 2016, otoritas haji Arab Saudi mengumumkan penggunaan gelang kertas plastik dengan kode pemindai QR code berbasis smartphone memuat identitas jamaah, akomodasi, paspor, dan dokumen perjalanan selama di Tanah Suci.

Penggunaan ini, menyusul tragedi Terowongan Mina 2015, dengan 2500 korban jiwa.

Tahun 2017, otoritas haji Saudi juga mengizinkan penggunaan gelang GPS, dengan akronim e-Bracelets Hajj for Pilgrims.

Dilansir Saudi Gazette, gelang GPS tracking system untuk jamaah ini, menyerupai smartwatch berbasis satelit atau jaringan telepon seluler.

Bentuknya karet waterproof berisi pelacak posisi penggunanya berbasis GPS.

Fungsi lainnya bisa mengukur gerak jamaah, data medik standar, hingga tekanan darah penggunaannya.

Di Singapura, negara Commonwealth, atau di Eropa, sejumlah negara memberikan paket jaminan keamanan dan akses fasilitas publik bagi lansianya, dengan Senior GPS Bracelet, dangan tombol emergency, panic button.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan